Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Universitas Brawijaya Ubah Limbah Pindang Ikan Jadi Penyedap Rasa

Kompas.com - 25/06/2018, 14:46 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat inovasi berupa penyedap rasa dari limbah ekstrak pindang ikan layang. Hal itu sebagai alternatif dari penyedap rasa yang sudah ada dan mengandung MSG atau micin.

Terdapat lima mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tersebut. Yakni Bagas Prasetya, Faizatus Sholihah, Alfin Bagaswara Pratama, M Fadhel Bolkiah dan Ipin Orshella Nurwilis.

Mereka mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya dan dibimbing oleh Muhammad Fakhri, selaku dosen di fakultas tersebut.

Baca juga: UGM Lepas 5.992 Mahasiswa KKN ke 34 Provinsi

"Berawal dari keraguan masyarakat dalam mengkonsumsi penyedap rasa ber-MSG, terkait dampak akut ataupun kronis yang ditimbulkannya. Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah mengakui bahwa MSG hanya akan aman apabila dikonsumsi dalam takaran yang sesuai, namun dapat menimbulkan alergi terhadap orang yang berkebutuhan khusus atau sensitif terhadap MSG," kata Bagas Prasetya selaku ketua tim melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (25/6/2018).

Bagas menjelaskan, air hasil dari ekstrak pindang ikan layang mengandung asam glutamat yang menghasilkan rasa gurih. Karenanya, ekstrak pindang ikan layang yang dilakukan tanpa pengawet bisa diolah jadi penyedap rasa.

Baca juga: Mahasiswa ITB Kolaborasikan Epos Ramayana dan Fashion Etnik Futuristik

"Air hasil rebusan pindang ikan layang ternyata mengandung asam glutamat yang tinggi yang mampu menghasilkan rasa gurih alami. Jadi kalau ada air pindang yang bebas formalin dan pengolahannya menggunakan bahan-bahan alami, kasih ke kami saja biar kami olah," katanya.

Penyedap rasa dari ekstrak pindang ikan layang itu diberi nama OGLA atau Organic Glutamic Acid. Proses produksinya adalah dengan menambah rempah - rempah terhadap ekstrak pindang sebagai pengawet alami. Lalu direbus dan dikeringkan mengguanakan alat spray dryer.

Baca juga: Unibraw: Agar Tak Gaduh, Pemantauan Medsos Mahasiswa Serahkan ke Kampus

"Bentuk produknya berupa bubuk, sangat familiar dengan penyedap rasa lainnya," kata Ipin Orshella Nurwilis, mahasiswa lainnya.

Menurutnya, ke depan perlu ada sistem mengolah limbah air pindang ikan layang yang telah terstandarisasi supaya lebih ramah lingkungan dan lebih bernilai secara ekonomi. Seperti dengan mengolahnya menjadi penyedap rasa.

Kompas TV Asep Suhendar mendirikan rumah belajar yang diberi nama Rumah Pelangi melalui jerih payah berjualan tahu bakso dan batagor.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com