Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari hingga Juni 2018, 43 TKI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri

Kompas.com - 23/06/2018, 16:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu enam bulan, mulai dari Januari hingga Juni 2018, terhitung sebanyak 43 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di luar negeri.

Pelaksana Tugas Kepala BP3TKI Kupang Siwa mengatakan, dari 43 TKI yang meninggal itu, 41 orang meninggal di Malaysia, sedangkan dua lainnya di Afrika Selatan dan Singapura.

"Sebagian besar TKI yang meninggal ini adalah non prosedural atau TKI ilegal," ungkap Siwa kepada Kompas.com, Jumat (22/6/2018) malam.

Baca juga: 3 Jenazah TKI yang Meninggal di Malaysia Dibawa dalam Satu Pesawat

Menurut Siwa, hanya satu TKI saja yang bekerja di luar negeri melalui proses resmi atau legal dan satu lainnya overstay. Sedangkan 41 TKI lainnya adalah ilegal.

"TKI yang meninggal di luar negeri itu, berasal dari 13 kabupaten dan satu kota," sebut Siwa.

Siwa pun merinci, 43 TKI itu yang terbanyak berasal dari Kabupaten Malaka 10 orang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tujuh orang, Kabupaten Flores Timur dan Ende masing-masing lima orang dan Kabupaten Kupang empat orang.

Baca juga: Sakit Paru-paru, Seorang TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Selanjutnya Kabupaten Belu, Manggarai Timur dan Manggarai Timur dan Sumba Barat, masing-masing dua orang dan Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Lembata, Sikka, Ngada dan Rote Ndao, masing-masing satu orang.

Jumlah TKI yang meninggal itu, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yakni 30 orang. Sedangkan perempuan berjumlah 13 orang.

"Sebagian besar TKI yang meninggal itu karena terkena penyakit kronis," tutup Siwa.

Kompas TV Isu tenaga kerja juga dibahas dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Tiongkok di Istana Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com