Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kedekatan Polisi dengan Warga di Perbatasan RI, Brigpol Kresna Sudah Dianggap Keluarga

Kompas.com - 23/06/2018, 11:41 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ATAMBUA, KOMPAS.com - Keringat bercucuran deras di wajahnya, tak menyurutkan semangat Brigadir Polisi Kresna Ola untuk terus berbicara tentang pemilihan kepala daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), 27 Juni 2018 mendatang.

Di bawah pohon waru, persis di pojok jalan ke Dusun Weain, Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT, Brigpol Kresna tengah berkumpul bersama puluhan warga eks Timor Timur (Timtim).

Jarum jam menunjukan pukul 9.00 Wita, namun udara terasa mulai panas. Meski terlihat sedikit lelah, tetapi semangat Brigpol Kresna langsung mengubur rasa kepenatan, dengan terus mencerahkan pikiran warga tentang pesta demokrasi yang akan diikuti oleh warga.

Tanggung jawabnya sebagai seorang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Kenebibi membuatnya harus meninggalkan sementara urusan penting lainnya, demi membantu warga agar bisa mengetahui tentang pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT.

Kresna harus sabar memberi pemahaman kepada warga yang tinggal berbatasan dengan Negara Timor Leste tersebut. Maklumlah, sebagian besar warga tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah sewaktu masih di Timor Timur.

Desa Kenebibi sendiri berada di sekitar 34 kilometer arah utara Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu dan 304 kilometer arah timur dari Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT

Warga yang semula buta huruf, namun berkat kerja keras Brigpol Kresna yang terus mengajari mereka tanpa bayaran, akhirnya sedikit demi sedikit mulai bisa mengenali huruf dan angka.

Pendekatan humanis yang dilakukan Brigpol Kresna membuatnya sangat dekat dengan warga yang sudah bermukim di wilayah itu sejak tahun 1999 silam, pasca-referendum di Timor Timur.

Baca juga: Serba-serbi Mudik, Kisah Polisi Batang Temukan Anak Pemudik yang Ketinggalan di Rest Area

Sorot matanya yang lembut, tutur katanya yang halus dan dibarengi sikapnya yang sopan, membuat warga pun segan kepadanya dan telah menganggap Kresna bagian dari keluarga mereka, sehingga apa yang disampaikannya semua dituruti warga.

Mengenakan pakaian dinas lengkap dan sebuah tas kulit berwarna cokelat yang melingkar di pinggang sebelah kanan, Brigpol Kresna menyapa satu per satu warga yang hadir.

Senyum manis pria kelahiran Desa Kolimasang, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, 6 Juni 1985, terus tersungging membuat suasana yang panas seolah-olah menjadi adem

Sekitar 60 warga, laki-laki dan perempuan, berbaur bersama, duduk rapi di kursi plastik berwarna hijau dan putih yang terlihat sudah luntur termakan usia.

Sosialisasi pilkada

Mereka dengan saksama mendengar secara detail setiap kalimat yang keluar dari mulut Brigpol Kresna yang sudah tiga tahun lebih menjadi Bhabinkamtibmas dan mendampingi mereka.

"Ada empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada NTT. Semua figur baik adanya. Bapak dan Mama sekalian, tentu sudah punya pilihan masing-masing dan silakan menggunakan hak pilihnya dengan baik," ucap Kresna, sembari memperkenalkan nama-nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT serta program kerja kepada warga, Kamis (21/6/2018).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com