Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balap Liar Dibatalkan Sepihak, Pria Ini Dianiaya Sekelompok Pemuda

Kompas.com - 22/06/2018, 18:25 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Aksi balap liar yang dilakukan pemuda di jalan umum Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, pekan lalu ricuh.

Akibatnya, seorang pemuda mengalami luka serius karena dianiaya sekelompok pemuda.

Kapolres Gunung Kidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan, pengeroyokan bermula ketika dua kelompok pemuda berencana menggelar balap liar, Rabu (13/6/2018).

Rencana yang telah disusun tersebut dibatalkan sepihak oleh korban, Jardiyono (31), warga Kecamatan Saptosari.

Baca juga: Heboh Kabar Bakal Dukung Jokowi di 2019, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Korban membatalkan balapan karena curiga kelompok lawan mengubah setting motor balap tidak sesuai dengan kesepakatan.

"Korban pulang dan tidak mau melanjutkan balapan," kata Ahmad, Jumat (22/6/2018).

Merasa dirugikan, RA (23) dan AW (22) warga Desa Plembutan, Kecamatan Playen serta MS (18) warga Desa Banaran, Kecamatan Playen marah.

Mereka membuntuti korban saat perjalanan pulang. Sesampainya di lokasi yang dianggap sepi, tepatnya di Simpang 3 Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, ketiganya menghadang dan menghajar Jardiyanto.

"Setelah dianiaya korban ditinggalkan begitu saja oleh para pelaku. Korban lalu melaporkan ini ke Polres Gunung Kidul,"ucapnya.

Baca juga: Tak Puas dengan Jawaban soal Pansela, Ida Fauziah Bilang Ya Sudah Gus Yasin Kalau Jawabnya Begitu

Kasat Reskrim Polres Gunung Kidul, AKP Riko Sanjaya menambahkan, kasus tersebut tengah diselidiki. Ketiga pelaku pun diamankan pada Selasa (19/6/2018).

"Mereka diamankan di rumahnya tanpa perlawanan," bebernya. 

Akibat aksinya, ketiga pelaku dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Saat ini, ketiga pelaku masih diperiksa intensif oleh Unit Pidum Satreskrim Polres Gunung Kidul. 

Kasubag Humas Polres Gunung Kidul AKP Ngadino mengatakan, polisi berupaya mencegah balap liar. Pihaknya sudah mengetahui lokasi yang sering dilakukan balap liar.

"Kami mengimbau kepada orangtua yang memiliki anak remaja untuk mengawasi, karena balap liar tidak hanya sekadar memacu kendaraan, tetapi disinyalir digunakan untuk perjudian," pungkasnya. 

Kompas TV Kegiatan ini berlangsung setiap sore di sirkuit Mbakalan Mewah, Sukodono, Jepara, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com