Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Instrat: Asyik dan Hasanah Jadi Penentu Kemenangan Rindu atau Deddy-Dedi

Kompas.com - 22/06/2018, 13:51 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis hasil survei persepsi warga Jawa Barat jelang Pilkada Jawa Barat 2018 di Hotel Sawung Galing, Jalan Sawung Galing, Kota Bandung, Jumat (13/6/2018).

Dalam rilis tersebut, dua pasangan calon (paslon) dari empat paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) bersaing ketat dalam hal peringkat elektabilitas.

Dalam hasil survei yang dilakukan kepada 1.200 responden yang tersebar di 27 kabupaten kota di Jawa Barat pada tanggal 18 hingga 21 Juni 2018 tersebut, paslon Rindu memiliki elektabilitas sebesar 33,92 persen bersaing ketat dengan pasangan Deddy-Dedi dengan tingkat elektabilitas 38,17 persen.

Sementara paslon Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) memiliki tingkat elektabilitas 8,67 persen dan posisi paling buncit adalah pasangan Sudrajat Ahmad-Syaikhu (Asyik) dengan tingkat elektabilitas 8,50 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebanyak 10 persen.

“Pertarungan sengit tetap di Rindu dan Deddy-Dedi,” kata analis Instrat Sidrotun Naim dalam konferensi pers, Jumat siang.

Baca juga: Ini Calon Gubernur Favorit Pilihan Generasi Milenial Versi Instrat

Dalam survei kali ini, Instrat merekam ada tren penurunan elektabilitas paslon Deddy-Dedi. Sementara dua pasangan lainnya Rindu dan Hasanah justru mengalami kenaikan. Pada survei bulan Mei 2018, paslon Deddy-Dedi memimpin dengan elektabilitas di angka 40 persen, sementara paslon Rindu di angka 29 persen. Kenaikan pasangan Rindu dan Hasanah berasal dari 17 persen suara swing voters.

“Kenaikan Hasanah dan Rindu dari yang sebelumnya belum memilih,” akunya

Sidrotun menambahkan, dominasi pasangan Rindu dan Deddy-Dedi dalam perang elektabilitas jelang pencoblosan Pilkada Jawa Barat membuat pasangan Asyik dan Hasanah sulit berkutik.

“Mencermati perolehan potensi elektabilitas pasangan Hasanah dan Asyik, nampaknya kedua paslon tersebut akan sangat berat untuk melambungkan perolehan elektabilitasnya untuk memenangkan pilkada,” ungkapnya.

Meski Hasanah dan Asyik memiliki kemungkinan kecil untuk menang di Pilkada Jawa Barat, menurut Sidrotun, dua paslon tersebut justru menjadi kunci kemenangan untuk paslon Rindu atau Deddy-Dedi.

“Jangan remehkan Asyik dan Hasanah mereka justru jadi penentu,” ujarnya.

Baca juga: Tanggapi Survei Instrat, Deddy Mizwar Yakin Menang di Pilkada Jawa Barat

Salah satu peran penting paslon Hasanah dan Asyik untuk pasangan Rindu dan Deddy-Dedi adalah sebagai penggerus elektabilitas. Menurut Sidrotun, jika elektabilitas Asyik dan Hasanah meningkat, bisa dipastikan suara tersebut didapatkan dari paslon Rindu atau Deddy-Dedi.

“Menentukan karena kita tidak tahu suara siapa yang ditarik,” tandasnya.

Kompas TV Proyeksi elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat semakin menjauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com