Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Sudirman-Ida Ancam Laporkan Kampanye Hitam ke Penegak Hukum

Kompas.com - 21/06/2018, 13:47 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Tim pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah di Pilkada Jawa Tengah merespons serangan kampanye hitam kepada pasangan nomor urut 2 tersebut.

Juru bicara tim pemenangan Sudirman-Ida, Sriyanto Saputro, Kamis (21/6/2018), mengatakan, pihaknya menyesalkan kampanye hitam masih dilakukan dalam proses kampanye.

Aksi itu dinilai sudah keterlaluan. Tim pemenangan sepakat membawa kasus kampanye hitam untuk Sudirman-Ida itu ke aparat penegak hukum.

“Akun (medsos) resmi kampanye itu ditetapkan ada 5. Tapi akun abal-abal itu banyak, dan Bawaslu tidak bisa hanya nunggu laporan. Ketika ada persoalan seperti ini menjadi ranah pemilu. Kami sesalkan ini, dan kami sepakat laporkan kasus ini ke penegak hukum,” kata Sriyanto.

Pria yang juga anggota DPRD Jawa Tengah ini menerangkan, serangan melalui kampanye hitam di Jawa Tengah mirip seperti pola serangan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Baca juga: Jelang Pencoblosan, Sudirman Said Mengaku Diserang Kampanye Hitam

Ia menilai, ada pihak yang merasa panik karena elektabilitas sang calon penantang terus menanjak menjelang pencoblosan.

“Ada pihak yang panik karena tren elektabilitas calon penantang terus naik. Cara kotor via video, ciutan Twitter. Isinya fitnah dan pesanan, isinya menyangkut privasi dan harga diri, apa itu dibebaskan?” ujarnya.

Pihaknya meminta pihak berwajib bergerak cepat menangkap para pelaku kampanye hitam. Ia juga minta agar penyelenggara pemilu untuk benar-benar untuk menjadi pihak yang adil dalam penyelenggaraan pilkada.

“Polisi menangkap orang yang dituduh makar, teroris itu cepat. Kalau ada akun abal-abal seperti ini harusnya mudah melacak. Mudah, kalau ada kemauan,” ucapnya.

Sudirman Said, calon gubernur Jawa Tengah mengatakan, serangan melalui video dan cuitan di Twitter memang tidak terlalu berpengaruh pada proses kampanye, apalagi menjelang pencoblosan. Namun, ia risih dengan pola kampanye hitam seperti itu.

“Dampak memang gak terlalu besar, dampak gak terlalu mengangggu. Tapi kalau dibiarkan itu gak baik, seolah tidak ada tindakan, tekanan tanpa pembelaan. Kami ingin suara ingin keadilan,” ujarnya.

Tekrait unggahan video keponakan, tim pemenangan telah melaporkan ke Panwaslu Brebes, serta melakukan somasi kepada pembuat video. Jika tidak ada tanggapan, maka akan ditempuh melalui jalur hukum.

“Tim advokasi di Brebes sudah lapor ke Bawaslu pada Senin, klarifikasinya pada Minggu. Itu cepat karena mereka kembali Jakarta Jumat (saat lebaran), Sabtu membuat video,” ucapnya.

Baca juga: Sudirman Said Akui Tidak Cemas Elektabilitasnya Terus Menurun Sesuai Hasil Survei

Sebelumnya, Sudirman Said mengaku diserang dengan kampanye hitam melalui serangan video yang diunggah di kanal YouTube yang mengatasnamakan keponakannya. Temuan itu disampaikan Dirman di sela halal bil halal di Semarang, Rabu (20/6/2018).

"Kampanye hitam muncul dalam sebuah tayangan video di mana ada seorang pemuda yang mengaku keponakan saya, dia ngakunya saya tidak kenal tetangga, pribadi sombong. Kami sangat berempati terhadap pemuda ini, tapi sangat menyayangkan adanya black campaign,” kata Dirman.

Kompas TV Meski elektabilitasnya naik, Ganjar tetap ungguli Sudirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com