Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putu Bendera Khas Barus, Kue Legendaris dari Kota Islam Pertama di Indonesia

Kompas.com - 17/06/2018, 14:55 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Putu Bendera, kue putu yang satu ini merupakan makanan khas yang hanya ada saat Lebaran dan pergantian tahun saja. Makanan ini sudah ada sejak Kota Barus berdiri. 

Kota Barus adalah kota tua yang terletak di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kota Barus sendiri, merupakan kota Islam pertama di Nusantara. 

Putu Bendera menjadi penganan legendaris yang masih bertahan melawan gerusan zaman. Lidah-lidah para sepuh, perantau, dan mereka yang mencintai kuliner bersejarah Nusantara akan berebut mencarinya ketika dua hari besar itu tiba. Bahkan tak sedikit yang memesan melalui "jalur khusus.

Sebagian dari Anda akan menduga kue putu khas Barus tersebut sama seperti kue putu biasanya, yakni kue bertekstur lembut dan berwarna putih dengan gula merah di tengah rongganya.

Anda salah besar. Kue putu ini justru berwarna merah putih mirip bendera Indonesia. Teksturnya sedikit keras tapi renyah saat dikunyah dan rasanya manis.

"Ini kue sejak masa nenek moyang orang Barus. Ibu saya bilang, sudah dari moyangnya dulu Putu Bendera ada. Jadi sudah tujuh turunanlah, mungkin..." kata Asmiati Tanjung (48), warga Jalan Kartini, Kampung Solok, Desa Solok, Kecamatan Barus yang ditemui di rumahnya pekan lalu.

Asmiati merupakan salah satu penjual kue Putu Bendera yang masih bertahan. Menurut dia, jumlah Putu Bendera sudah tak banyak sebab pembuatnya pun kian habis. Di pasar, kue putu tersebut laku keras. Jelang sore, tak lagi terlihat si merah putih itu.

Tak ada yang bisa memberikan keterangan jelas soal pemilihan warna dan mengapa hanya muncul saat perayaan agama Islam dan pergantian tahun saja. Bahkan Asmiati menggeleng. Dia hanya berasumsi supaya sama dengan warna Bendera Indonesia.

"Mungkin karena bendera kita merah putih makanya dipilih warna itu. Kami pernah buat warna lain, tak laku. Tiap tahun kami bikin 100 kilogram, ludes. Tengah bulan sebelum puasa kami buat, jual pas mau Lebaran,” ucap dia.

“Dulu banyak yang membuat kue ini, sekarang tinggal keluarga kami saja. Tiap mau Lebaran dan tahun baru, ramai yang pesan. Bukan cuma orang sini, luar kota pun banyak. Kalau 'Orang Barus' dia, pasti taulah dia kue ini," kata sembilan bersaudara keturunan Fauziah Siambaton ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com