Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Shalat Id Bersama Suami, Anak, Menantu dan Cucu di Balai Kota Surabaya

Kompas.com - 15/06/2018, 07:46 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengikuti Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah bersama beserta keluarganya dan ribuan umat Islam di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (15/6/2018) pagi.

Risma duduk di saf perempuan paling depan didampingi anak bungsunya, Tantri Gunarni Saptoadji, beserta menantunya, Erra Masita Maharani, dan cucu satu-satunya, Gwen Syareefa Bernardi.

Tampak pula suami Risma, Djoko Saptoadji, dan putra sulungnya, Fuad Bernardi.

Baca juga: Tanggalkan Kepentingan Pribadi demi Toleransi Umat Beragama...

Imam dalam Shalat Id di tempat itu adalah Teguh Rachmanto, sedangkan khatibnya, Muhammad Haris Hasanuddin.

Dalam khotbahnya, khatib Haris mengajak masyarakat memperkuat persatuan dan kesatuan agar tidak mudah dihasut dan diadu domba oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan perpecahan antarumat.

"Ramadhan sangatlah berarti bagi umat Muslim. Kita semua harus menyadari bahwa berbagai kerusakan yang terjadi tidak lepas dari tangan manusia. Karena itu, religiusitas sebulan Ramadhan sangat berarti mengubah perilaku dan tindakan kita," ujar dia.

Baca juga: Masjid Menara Kudus, Saksi Hidup Toleransi dari Masa ke Masa (1)

Dia juga mengharapkan seluruh masyarakat meningkatkan "Ukhuwah Wathaniyah" atau persatuan dan kesatuan bangsa karena sesama umat adalah saudara satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

"Negara kita memiliki 17.000 lebih pulau, berbagai suku dan agama sehingga harus menjaga amanat, jangan sampai berkhianat. Jadikan perbedaan sebagai keragaman yang berharga, bukan sarana memecah belah bangsa," katanya.

Baca juga: Cuaca Buruk di Padang, Shalat Id Dipindahkan dari Kantor Gubernur ke Masjid Raya

Pada akhir khotbahnya, dia juga mengingatkan kepada masyarakat dalam rangka Pilkada Jatim 2018 dan Pemilu 2019 agar saling menghormati serta tidak menimbulkan permusuhan akibat pilihan yang berbeda.

"Insya Allah jika setiap hajatan politik dilalui dengan saling menghormati dan tak menimbulkan permusuhan maka setiap pilkada hingga pemilu dapat berlangsung tertib serta terhindar dalam kekerasan bentuk apapun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com