Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswa SMA Terkena Peluru Nyasar Saat Bentrok Warga di Maumere

Kompas.com - 13/06/2018, 22:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Seorang pelajar SMA di Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial DJ (15) terluka akibat terkena tembakan peluru nyasar.

Kepala Kepolisian Resor Sikka AKBP Rickson Situmorang mengatakan, anggota polisi melakukan tembakan peringatan saat tawuran antar-pemuda di jalan Teka Iku Brai, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur.

Kejadian itu, lanjut Situmorang, bermula ketika Brigadir Polisi SS yang merupakan anggota Satuan Reskrim Polres Sikka sedang berada di daerah Geliting untuk menyelidiki sebuah kasus. Saat itu, Brigadir Polisi SS mengendarai sepeda motor.

"Setelah selesai melaksanakan tugas dari arah Geliting, SS pulang ke arah Maumere," jelas Situmorang kepada Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Saat tiba di pertigaan bandara, lanjut Situmorang, SS berpapasan dengan anggota Brimob Kewapante bernama Brigpol NN. SS pun mengajaknya pulang bersama-sama karena rumah mereka satu arah di kompleks Perumahan Iligetang.

Tak berselang lama, Brigadir SS dan Brigadir NN, melewati jalan Brai tembus arah kompleks Centrum.

Baca juga: Hendak Lihat Tawuran Antar-warga, Pelajar SMA Ini Kena Peluru Nyasar

Namun saat tiba di jalan Brai Teka Iku, terjadi tawuran antar-warga di tempat pesta sampai jalan raya yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

Saat itu, brigadir SS dan NN sempat turun dari sepeda motor dengan tujuan mencari tahu persoalan tawuran itu.

Namun mereka tidak bisa mendekat karena warga saling menyerang dengan menggunakan batu dan kayu hingga ada korban yang terkena lemparan batu. Bahkan keduanya pun nyaris terkena lemparan batu.

Melihat situasi yang tidak terkendali dan hampir mengancam keselamatan mereka, kedua anggota polisi itu kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke udara dengan tujuan membubarkan massa yang tawuran.

"Mungkin karena mendengar suara tembakan, massa mulai berteriak-teriak ada polisi dan mereka mulai membubarkan diri," ucapnya.

Setelah itu, anggota polisi yang lain kemudian turun ke lokasi tawuran dan menyuruh para korban yang terkena lemparan batu melapor ke Polres Sikka. Petugas kepolisian pun terus berjaga di lokasi tawuran.

Setelah situasi reda, Brigadir SS dan NTT melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Saat mereka pulang, belum ada informasi tentang ada korban penembakan.

Brigadir SS baru mengetahui kabar ada korban penembakan dari sejumlah temannya. Saat itu dikabakan ada korban di rumah sakit yang kena peluru saat terjadi tawuran. Korban berinisial DJ.

Setelah itu, wakapolres Sikka segera membesuk korban dan berkoordinasi dengan RSU TC Hillers untuk segera menyelamatkan nyawa korban.

"Prioritas saat ini adalah melakukan upaya medis, dalam rangka penyelamatan nyawa korban dengan seluruh biaya pengobatan ditanggung pihak Polres Sikka," imbuh Situmorang.

Pihak keluarga, kata Situmorang, telah menyerahkan permasalahan ini aparat hukum dan sudah membuat laporan polisi di SPKT Polres Sikka.

Baca juga: Ada Bentrok Timses, Polda Sumsel Selidiki Penyelenggaraan Pilkada di Empat Lawang

Saat ini, Polres Sikka telah memeriksa Brigadir Polisi SS dan sejumlah saksi lainnya, serta mengamankan senjata api yang dipegang Brigadir Polisi SS.

"Perkembangan terakhir, operasi pengeluaran proyektil telah selesai dilaksanakan. Proyektil telah diamankan petugas dan kondisi korban sudah membaik," tutupnya.

Kompas TV Aparat kepolisian Polresta Depok Jawa Barat memastikan proyektil peluru yang ditemukan di kantor grup musik dangdut Soneta merupakan peluru nyasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com