Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Bawa Berkah bagi Pembuat Patung di Gunung Kidul

Kompas.com - 12/06/2018, 23:53 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Malam hari raya Idul Fitri atau disebut malam takbiran biasanya dilakukan dengan berkeliling.

Selain melantunkan takbir, warga juga membawa lampu warna-warni dan replika masjid atau patung unta, macan dan gajah.

Di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, salah seorang warga meraup keuntungan berlipat dari menyewakan patung.

Di pinggir Jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di barat SPBU Gading atau Dusun Gading II, Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, terdapat belasan patung yang terdiri dari patung unta, macan dan gajah yang berjajar di rumah milik Jumiyo.

Patung-patung tersebut dibuat dari bahan kertas bekas bungkus semen. Jumiyo merintis usahanya sejak lima tahun silam.

"Menjelang hari besar seperti Lebaran pasti ramai, pesanan dari desa atau masjid banyak, baik yang membeli ataupun menyewa," katanya kepada wartawan di rumahnya, Selasa (12/6/2018).

Baca juga: Anak Yatim Piatu Dibegal di Makassar Usai Pulang Beli Baju Lebaran

Harga yang dibanderol untuk patung ukuran kurang lebih 2 meter x 1,5 meter Rp 1,5 juta. Sedangkan jika hanya menyewa dihargai Rp 300.000 per kegiatan.

Penyewanya pun berasal dari berbagai wilayah di Yogyakarta hingga Klaten dan Solo. Setiap patung rata-rata dibuat beberapa pegawainya hampir 2 minggu. Yang paling sulit adalah membuat kerangka. Sebab, kerangka harus kuat dan detail untuk bentuknya.

"Paling sulit pembuatan kerangka karena harus kuat untuk menempel sak semen itu. Untuk pembuatan kerangka paling tidak harus tujuh hari," jelas Jumiyo.

Keahlian membuat berbagai bentuk patung seperti hewan hingga manusia dia peroleh saat membantu kru film membuat properti di Jakarta, dan belajar dari seniman sekitar 1995.

Sejak awal 2013, Jumiyo menjalani profesi membuat dan menyewakan patung buatannya.

Saat momen hari besar seperti Lebaran dia mampu meraup keuntungan hingga Rp 5 juta. Tak hanya lebaran, saat musim bersih desa, patungnya pun banyak yang disewa.

Baca juga: Menhub: Puncak Arus Mudik Lebaran Sudah Lewat

Salah seorang warga Dingo, Bantul, Agus, mengaku sengaja menyewa patung untuk keperluan malam takbir di desanya. Dibandingkan membeli atau membuat sendiri, menyewa patung ke Jumiyo dinilai lebih murah.

"Untuk malam takbir nanti agar lebih meriah perayaannya. Harganya juga terjangkau," katanya.

Kompas TV Kini, Polda Jawa Barat mengalihkan perhatian pada persiapan antisipasi arus balik lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com