Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video 2 "Debt Collector" Babak Belur Dihajar Massa di Jepara

Kompas.com - 11/06/2018, 18:56 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Dua orang "debt collector" atau penagih utang salah satu perusahaan leasing babak belur dihajar massa di jalan raya Kelet-Jepara, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Video amatir yang viral di media sosial mendokumentasikan detik-detik dua orang penagih utang yang tak berdaya dikeroyok warga.

Sekujur tubuhnya terluka, terutama pada bagian kepala setelah menjadi sasaran amuk warga yang beringas itu.

Terlihat beberapa warga sesekali masih terus berupaya menganiaya dua orang debt collector tersebut tanpa ampun meski sudah dilerai.

Tendangan kaki dan pukulan tangan berkali-kali menghujani dua orang lelaki yang sudah meringis kesakitan itu.

Keduanya hanya bisa pasrah lemas dan memohon belas kasihan. Tak berselang lama, aparat kepolisian meluncur ke lokasi untuk mengamankan kedua korban dan meredam kemarahan massa.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, aksi pengeroyokan yang menimpa dua orang penagih utang itu terjadi pada Kamis (7/6/2018) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua pria nahas asal Jepara itu, yakni Helmi (36) dan Ali Maksum (46).

Baca juga: Diduga Gagal Memerkosa, Debt Collector Tikam Leher Siswi SMK

Sebelumnya, kedua debt collector itu memeroleh tugas dari perusahaannya untuk menagih cicilan kredit mobil Vios yang menunggak 4 bulan. Ternyata pemilik mobil, yaitu Sholekan, warga Suwawal, Kecamatan Mlonggo, Jepara, telah menggadaikan mobil tersebut kepada Suyit, warga Desa Kaligarang, Kecamatan Keling, Jepara.

"Setelah kami telusuri, mobil Vios itu digadaikan senilai Rp 30 juta. Kami pun akhirnya mendatangi ke rumah yang orang menerima gadai itu dengan membawa surat tugas. Setelah disepakati untuk diselesaikan di kantor, kedua rekan kami pun membawa mobil Vios itu ke kantor," kata korban Helmi saat dikonfirmasi, Senin (11/6/2018).

Helmi dan Ali Maksum pun selanjutnya menyusul kedua rekannya tersebut. Saat itu, Helmi dan Ali Maksum menumpang mobil Kijang Innova. 

"Namun di tengah jalan kami tiba-tiba dihadang warga yang mengaku keluarga Pak Suyit. Apa yang kami jelaskan tidak digubris, justru kami dikeroyok massa. Padahal saya sudah menyerahkan mobil Innova saya sebagai jaminan. Namun massa mengamuk tak jelas, kami dipukul pakai genteng tangan dan kaki hampir setengah jam. Beruntung akhirnya ada polisi datang," ungkap Helmi.?

Helmi dan Ali Maksum kemudian dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif dari tim medis. Kasus pengeroyokan yang melukai dua orang penagih utang ini kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian.

"Klien kami sudah keluar dari rumah sakit, hanya rawat jalan. Kami minta keadilan. Petugas kami sudah melakukan tugas sesuai prosedur. Surat penugasan juga sudah dibawa. Yang perlu diperhatikan adalah petugas berlaku sopan dan tanpa kekerasan. Tindakan masyarakat main hakim sendiri tidak dibenarkan. Ini kejahatan publik," ujar kuasa hukum Ali, Daniel Hari Purnomo.

Baca juga: Pakai Pistol Mainan untuk Mengancam, Debt Collector Ditangkap

Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho menjelaskan, kasus ini masih dalam penanganan Satuan Reskrim Polres Jepara.

"Masih didalami. Saksi-saksi diperiksa untuk dimintai keterangan," pungkasnya.

?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com