Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istirahat di Kaliwungu, Pemudik Terhibur dengan Tradisi Ngangklang

Kompas.com - 11/06/2018, 05:47 WIB
Slamet Priyatin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Belasan pemudik yang istirahat di Masjid Agung Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, terhibur dengan penampilan puluhan peserta lomba Ngangklang Gus Alam Cup.

Perlombaan ngangklang digelar di halaman Kawedanan Kaliwungu, Minggu-Senin (10-11/6/2018) dini hari.  

“Ngangklang di sini beda dengan yang ada di Rembang, daerah saya. Kalau lomba ngangklang di Rembang lebih menggunakan alat musik modern,” kata Romadhan, Senin (11/6/2018).

Warga Sule Rembang tersebut menambahkan, ngangklang di Kendal masih menggunakan alat tradisi, seperti angklung, kentongan bambu, dikombinasikan dengan alat musik buatan dari alat dapur serta tong plastik.

Baca juga: Tradisi Ramadhan di Aceh Besar, Kuah Beulangong Dimasak Para Lelaki

“Asyik, sungguh sangat kreatif,” ujarnya.

Pemudik lain asal Tuban Jawa Timur, Widodo, mengaku terkejut dengan penampilan anak-anak dan remaja yang memainkan alat musik dari panci, tong, kentongan, angklung, dan marching bel.

Layaknya pemusik profesional, mereka bisa memadukan alat musik campur aduk tersebut, dengan indah dan harmonis.

“Tadi saya bersama istri dan anak lagi istirahat di masjid. Di sebrang ada pertunjukan ngangklang. Kami mendekati dan ternyata memang mengasyikan,” ujarnya.

Widodo, bersama istri dan anaknya mengaku lama sekali membaur dengan ratusan penonton lain untuk menyaksikan Festival Ngangklang Gus Alam.

Baca juga: Tumbilotohe, Tradisi Tua Gorontalo Menyambut Idul Fitri

Sementara itu, penyelenggara Festival Ngangklang, Alamuddin Dimyati Rois mengatakan, festival ini sudah empat kali digelar.

Tujuannya, untuk melestarikan budaya asli Kaliwungu, agar tidak musnah ditelan kemajuan zaman.

“Ngangklang adalah cara masyarakat Kaliwungu membangunkan orang sahur. Alat yang biasa digunakan adalah kentongan, panci, angklung, dan alat musik tradisional lainnya ,” ujar anggota DPR RI asli Kaliwungu tersebut.

Lelaki yang biasa disapa Gus Alam itu mengatakan, Festival Ngangklang diselenggarakan setiap 26 Ramadhan. Ke depan, yang ikut festival ini akan diperluas hingga Jawa Tengah.

“Saat ini baru tingkat Kabupaten Kendal. Ada 42 kelompok yang ikut dalam festival ini,” jelasnya. 

Kompas TV Selain mengkaji makna Al Quran, para jemaah juga bisa mengajukan pertanyaan kepada Imam Ahmad Nazib Alhafidz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com