Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Kawasan Desa Ini Dikuasai Perkebunan Sawit, Dana Desa Jadi Sia-sia..

Kompas.com - 08/06/2018, 06:31 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Hertoni mengeluhkan 90 persen luasan desanya dikuasai PT Agri Andalas mengakibatkan pemerintah tak dapat membangun fasilitas umum untuk warga.

"Dana desa mencapai Rp 1 miliar seperti tak berguna akibat lahan desa sudah habis masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit," jelas Hertoni, Kamis (7/6/2018).

Ia sebutkan luas Desa Pasar Seluma mencapai sekitar 3.000 hektar. Sekitar 300 hektar sebagai permukiman warga atau dikelola desa. Sementara sekitar 2.700 hektar telah bertahun-tahun masuk perkebunan kelapa sawit.

"Kami tidak dapat lagi membangun fasilitas umum desa. Padahal kami memerlukan tanah untuk membuat Tempat Pemakaman Umum (TPU), mau bangun kantor desa kami sudah tak punya lahan. Tanah desa diambil perkebunan," keluhnya.

Menurut Hertoni, selama ini setiap kepala desa selali berkantor di rumah masing-masing.

"Tidak ada lagi lahan untuk bangun kantor desa. Jadi kalau desa ada tamu maka diterimanya di rumah sekaligus merangkap kantor desa," ujar Hertoni tertawa.

Selama ini perkebunan kelapa sawit yang mengambil tanah desa sama sekali tidak berkontribusi memberikan sumbangan untuk daerah. Tidak ada dana pertanggungjawaban sosial atau CSR dari perushaan ke desa.

"Ini keluhan warga, saya sebagai kepala desa hanya menyampaikan saja pada Pemda Seluma dan publik," tambah dia.

Selain tanah desa habis masuk dalam perkebunan ancaman lain juga datang yakni pertambangan pasir besi juga mulai mengimingi warga untuk menjual tanah.

Luasan desa makin menyempit ditambah adanya rencna perusahaan pasir besi yang akan beroperasi di desa.

"Tanah udah habis tapi masih ada tambang pasir besi yang mau beli tanah masyarakat, habislah sudah," keluhnya.

"Warga butuh fasilitas umum seperti taman baca, sekolah, sarana air bersih, hungga membangu Badan Usaha Milik Desa (BumDes) namun tanah desa tidak ada. Jadi dana desa yang besar seperti tak berguna," keluh Hertoni.

Pihaknya dalam waktu dekat akan mendiskusikan persoalan ini pada bupati dan DPRD Seluma. Warga berharap tanah yang dipakai oleh perkebunan dapat dikembalikan untuk kepentingan desa.

Reforma agraria

Kompas.com berusaha melakukan konfirmasi pada manajemen PT Agri Andalas di kantornya. Namun petugas keamanan menyebut tidak ada pihak manajemen yang dapat dimintai keterangan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com