Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Pemudik, Bupati Semarang Minta Pedagang Tak Pakai Aji Mumpung

Kompas.com - 07/06/2018, 18:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang Mundjirin mengaku memahami kekhawatiran para pelaku usaha kuliner di sepanjang Jalan Ungaran hingga Salatiga.

Pedagang di sepanjang jalan tersebut mengalami penurunan omzet, menyusul fungsionalisasi ruas tol Salatiga-Surakarta.

Seperti diketahui, ruas tol sepanjang 32,24 kilometer ini rencananya akan fungsional pada Jumat (8/6/2018) untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2018.

"Memang ada beberapa tempat seperti (Lebaran) tahun kemarin, di daerah Tuntang waktu itu belum jadi. Ternyata juga aman," kata Mundjirin, Kamis (7/6/2018) siang.

Baca juga: Puncak Arus Mudik di Tanjung Priok Diprediksi pada 12 dan 13 Juni

Mundjirin mengungkapkan, ada sejumlah alasan agar para pelaku usaha kuliner, seperti warung makan atau restoran tidak terlampau mengkhawatirkan fungsionalisasi ruas tol Salatiga-Surakarta ini.

Pertama, fungsionalisasi tol Salatiga-Surakarta ini baru satu arah dan hanya pada siang hari, yakni pukul 06.00-17.00 WIB.

"Kalau para pemudik ini agak ngantuk-ngantuk, atau orangnya laper, diimbau jangan lewat jalan tol. Lewat jalan raya saja karena di situ banyak penjual makanan," ujarnya.

Kedua, banyak warga Semarang yang pulang dari perantauan untuk merayakan Lebaran di kampung halaman. Ketika sampai di Semarang, mereka akan membelanjakan uangnya.

"Para pedagang gak usah khawatir gak kelewat pemudik karena pada lewat tol. Karena orang mudik itu kan mulai ada dari Jakarta-Semarang, Jakarta-Tuntang, Jakarta-Salatiga," tuturnya.

"Jadi tidak hanya mengharapkan orang yang lewat saja, tapi juga kedatangan penduduk yang baru pulang mudik," tambahnya.

Baca juga: PMI Siapkan 250.000 Mobil Ambulans Antisipasi Mudik Lebaran

Ketiga, jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi sepeda motor diperkirakan masih banyak. Bahkan jumlahnya lebih banyak dari pengguna kendaraan roda empat.

"Yang lewat jalan tol kan tidak semua. Sepeda motor kan lewat jalan reguler, malah lebih banyak lagi," tandasnya.

Melihat sejumlah analisa tersebut, Mundjirin yakin para pedagang tidak akan mengalami penurunan omzet yang berarti.

"Saya kira tidak akan kesulitan untuk lakunya itu. Ya doakan saja," imbuhnya.

Hanya saja Mundjirin berpesan kepada para pelaku usaha kuliner di wilayahnya, agar tidak menjual barag-barang yang kadaluarsa.

Para pedagang juga diminta tidak menggunakan aji mumpung dengan menaikkan harga seenaknya sendiri.

Perilaku aji mumpung ini justru akan kontraproduktif dan justru akan merugikan para pedagang sendiri.

"Saya mengimbau agar mereka menjual barang-barang jangan yang kedaluwarso, yang tidak layak dijual. Harganya jangan sampai dinaikkan sesukanya, jangan aji mumpung," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com