KARANGANYAR, KOMPAS.com — Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris Budi Warsito (47) alias BW, warga Dukuh Winong RT 002 RW 004, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Karangnyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018).
Penggeledahan dimulai pagi hingga siang hari dan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap. Mereka berjaga di setiap gang masuk, tak jauh dari rumah milik terduga teroris.
Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto mengatakan, penggeledahan itu merupakan tindak lanjut dari penangkapan terduga teroris Budi.
Budi ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di kawasan Bonoloyo, Solo, Senin (4/6/2018) pukul 06.30 WIB.
Baca juga: Densus 88 Temukan Bom, Senapan, hingga Granat Tangan di Universitas Riau
"Tadi pagi sudah dilakukan penangkapan terhadap satu terduga teroris BW Solo," kata Henik di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, Budi terlibat beberapa kasus pengeboman di Candi Resto Solo Baru, Sukoharjo, toko modern Alfamart di kawasan Serengan, Solo.
Kemudian pengeboman di toko vulkanisir ban di Gemolong, Sragen, pada akhir 2016.
Terdapat beberapa barang bukti yang diamankan dari rumah terduga teroris Budi.
Henik tidak menyebut barang bukti apa saja yang diamankan itu. Namun, hal itu tidak ada kaitannya dengan bahan peledak.
Baca juga: Gelanggang Mahasiswa Digeledah Densus 88, Dekan Bilang Kami Semua Terkejut
"Ini (BW) terlibat dalam jaringan JAD. Juga ada kaitannya dengan terduga yang sebelumnya sudah ditangkap," ujarnya.
Keponakan terduga teroris Budi, Suprihatin (57), mengaku terkejut mendengar pamannya yang sehari-hari bekerja sebagai pencari barang bekas (rosok) ditangkap Densus 88 Antiteror.
Dia mengatakan, terakhir bertemu dengan pamannya pada Minggu (3/6/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kaget aja. Selama ini dia (Budi) selalu ikut kegiatan di masyarakat dan enggak ada kecurigaan terlibat aksi seperti itu (teroris)," ujarnya.