Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kecamatan di Gunungkidul Mulai Alami Kekeringan

Kompas.com - 04/06/2018, 11:07 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 5 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta sudah terdampak kekeringan. Mulai Senin (4/5/2018), kelima wilayah tersebut sudah mendapatkan bantuan air bersih atau dropping air. 

Bantuan air bersih tersebut secara simbolis dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Badingah di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari.

"Mulai hari ini kami melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gunungkidul menyalurkan bantuan air bersih 6 titik di 5 kecamatan yakni Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, dan Girisubo," kata Badingah dalam sambutannya.

Seluruh perangkat dropping air hingga anggaran pelaksanaannya sudah disiapkan. Untuk anggaran dropping air di BPBD Gunungkidul dianggarkan Rp 638 juta selama kekeringan.

Baca juga: Perjuangan Takmir Masjid Menyiapkan Air Bersih di Tengah Kekeringan

 

Nantinya jika kemarau anggaran sudah habis Pemkab Gunungkidul akan menambah anggaran. "Setiap hari ada 24 trip menggunakan 6 tangki milik BPBD,"imbuh dia.

Menurut Badingah, 30 persen wilayah Gunungkidul belum teraliri air baik melalui PDAM maupun SPAMDes. Hal ini lantaran letak geografis yang ada di perbukitan jauh dari sumber air.

"Kami akan optimalkan sumber air, seperti di Baron yang debitnya 1.000 liter per detik, saat ini baru 100 liter pe rdetik. Memang untuk anggaran tidak bisa dari Pemda sendiri, harus kerja sama dengan pusat," jelasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki menambahkan, untuk pengambilan air bersih pihaknya mengambil dari Wareng, Siraman, sekitar pantai Krakal, dan perbatasan dengan Jawa Tengah sekitar Pracimantoro.

Baca juga: Akibat Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah di Aceh Utara Terancam Gagal Panen

 

Untuk sementara data yang masuk wilayah terdampak kekeringan yang ditangani oleh BPBD yakni ada 36 desa, di 9 kecamatan.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yakni 19 desa di 8 kecamatan. Peningkatan ini karena ada satu kecamatan yakni Saptosari yang sebelumnya mandiri, dan memiliki tangki sendiri, saat ini juga disuplai air oleh BPBD.

BPBD masih akan melakukan update data dengan berkoordinasi dengan kecamatan untuk mengetahui seberapa jumlah kepala keluarga terdampak kekeringan.

"Nanti akan ada by name by address siapa penerima bantuan air bersih yang disalurkan dari bak penampungan setiap RT," katanya.

Baca juga: Hadapi Kekeringan, Lamongan Aktifkan Call Center Satgas 24 Jam

Dia menjelaskan, dari pemetaan sementara diperkirakan tahun ini wilayah terparah akibat kekeringan di kecamatan Purwosari, Panggang, Girisubo dan Rongkop.

Pihaknya masih menunggu koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta terkait perkiraan musim kemarau. 

Kompas TV Hujan dan kekeringan melanda beberapa wilayah di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com