Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bercanda soal Bom di Pesawat, Frantinus Narigi Minta Maaf

Kompas.com - 31/05/2018, 21:14 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Frantinus Narigi (26) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Kalimantan Barat, terkait candaannya tentang bom di dalam pesawat Lion Air JT687 di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Senin (28/5/2018) lalu. 

Saat ditemui di Mapolda Kalbar, Kamis (30/5/2018), Frans, sapaan akrabnya, baru saja dipindahkan dari sel tahanan Polresta Pontianak. 

"Saya Frantinus Narigi. Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama khususnya masyarakat Kalimantan Barat," ujar Frans, Kamis sore.

Frans menambahkan, setelah melihat video yang beredar, ia sangat menyesal atas kejadian yang meresahkan ini.

"Yang saya rasakan sekarang adalah penyesalan yang paling dalam dari hati saya," ujarnya.

Baca juga: Penumpang Lion Air: Dengar Ada Bom, Saya Panik dan Terjun dari Sayap Pesawat

Frans mengaku tidak bermaksud membuat situasi seperti itu. 

"Saya hanya berucap spontan (soal bom)," katanya.

Frans pun ingin proses ini cepat diselesaikan agar ia bisa berkumpul dengan keluarganya di Papua.

"Karena selama kuliah saya tidak pernah pulang selama 8 tahun," tambah Frans.

"Sekali saya menyesal atas ungkapan spontan yang saya ucapkan saat itu, yang sampai menimbulkan korban (luka). Kepada keluarga korban, saya juga meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam, terima kasih," tutupnya.

Baca juga: Panik Isu Bom, 7 Penumpang Lion Air Terluka karena Nekat Melompat dari Pintu Darurat

Kompas TV Sejauh ini polisi masih menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com