PONTIANAK, KOMPAS.com - Frantinus Narigi (26) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Kalimantan Barat, terkait candaannya tentang bom di dalam pesawat Lion Air JT687 di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Senin (28/5/2018) lalu.
Saat ditemui di Mapolda Kalbar, Kamis (30/5/2018), Frans, sapaan akrabnya, baru saja dipindahkan dari sel tahanan Polresta Pontianak.
"Saya Frantinus Narigi. Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama khususnya masyarakat Kalimantan Barat," ujar Frans, Kamis sore.
Frans menambahkan, setelah melihat video yang beredar, ia sangat menyesal atas kejadian yang meresahkan ini.
"Yang saya rasakan sekarang adalah penyesalan yang paling dalam dari hati saya," ujarnya.
Baca juga: Penumpang Lion Air: Dengar Ada Bom, Saya Panik dan Terjun dari Sayap Pesawat
Frans mengaku tidak bermaksud membuat situasi seperti itu.
"Saya hanya berucap spontan (soal bom)," katanya.
Frans pun ingin proses ini cepat diselesaikan agar ia bisa berkumpul dengan keluarganya di Papua.
"Karena selama kuliah saya tidak pernah pulang selama 8 tahun," tambah Frans.
"Sekali saya menyesal atas ungkapan spontan yang saya ucapkan saat itu, yang sampai menimbulkan korban (luka). Kepada keluarga korban, saya juga meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam, terima kasih," tutupnya.
Baca juga: Panik Isu Bom, 7 Penumpang Lion Air Terluka karena Nekat Melompat dari Pintu Darurat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.