Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Candi Borobudur, Menteri Agama Tegaskan Pentingnya Moderasi Agama

Kompas.com - 30/05/2018, 12:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menegaskan akan pentingnya moderasi dalam beragama. Moderasi artinya agama tidak boleh dibawa pada pemahaman dan bentuk pengamalan ekstrem.

Hal itu disampaikan Lukman dalam sambutan dihadapan ribuan umat Buddha pada peringatan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018 di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (29/5/2018).

"Saya ingin menegaskan akan pentingnya moderasi dalam beragama. Kita harus meneguhkan itu, yang artinya bahwa agama tidak boleh dibawa dalam pemahaman dan bentuk pengamalan yang ekstrim," tegasnya.

Lukman menjelaskan bahwa agama merupakan sumber nilai-nilai luhur. Setiap umat wajib mengembalikan semua bentuk pemahaman dan pengamalan keaagaman dalam sisi-sisi moderat.

Baca juga: Ketika Menteri Agama Buka Puasa di Tengah Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Moderasi agama, lanjutnya, dapat menjadi jawaban atas tema Waisak tahun ini, yakni "Transformasikan Kesadaram Delusi Menjadi Kesadaran Murni, Marilah Bersama Berjuang Mengalahkan Ego",

"Melalui moderasi agama dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi, sehingga ego dalam diri dapat terkikis. Kesadaran tertinggi itu adalah menyadari keberadaan Tuhan," tutur Lukman.

Menurutnya, dengan kesadaraan akan keberadaan Tuhan, maka semua umat dapat bangkit dari keterpurukan moral dan spriritual, untuk menjadi manusia-manusia yang berkarakter mulai.

Selanjutnya tugas umat adalah memadukan semua potensi masyarakat dan menanamkan nilai-nilai religiusitas melalui pranata sosial dengan berbagai pendekatan multi kultural, seperti kegiatan keagamaan, pemberdayaan dana sosial keagamaan, pemberdayaan ekonomi umat, dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Baca juga: Menpora Ajak Pemuda Se-Asia Melihat Toleransi Beragama Saat Peringatan Waisak

"Menampilkan sosok yang moderat sesungguhnya jauh lebih terpuji, ketimbang menampilakn citra yang indah dipandang dan memukau masyarakat. Teladani Buddha yang meninggalkan tahta, memilih hidup sederhana demi kebahagiaan kebahagian semua makhluk," paparnya.

Lukman menambahkan bahwa Buddhisme mengajarkan banyak pengetahuan dan keterampilan seperti hidup berkesadaran, kepedulian terhadap lingkungan, dan kebutuhan melindungi generasi yanag akan datang.

"Dalam setiap perayaan hari besar, hal yang sangat penting untuk ditumbuh kembangkan adalah bagaimana setiap umat benar-benar mengerti makna dan tujuan hari besar itu. Terlebih kaitannya dengan akhlak mulia," imbuhnya.

Untuk diketahui, peringatan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018 yang dipusatkan di pelataran Candi Borobudur itu dihadiri oleh ribuan umat Buddha dari berbagai daerah dan negara. Sebelumnya mereka telah melakukan rangkaian prosesi ibadah di candi Mendut, kegiatan sosial, puja bakti dan puncaknya pelepasan lampion sebagai tanda doa dan pengharapan.

Peringatan Tri Suci Waisak dihariri oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sri Hartati Murdaya, Duta Besar Sri Langka untuk Indonesia, Duta Besar Kamboja, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, segenap jajaran Kementerian Agama, Taman Wisata Borobudur, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian BUMN dan lainnya. 
Baca juga: Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Borobudur Sedot Perhatian Masyarakat

Kompas TV Perayaan Trisuci Waisak 2018 dirayakan untuk meraih kemuliaan dan harapan meneladani perbuatan baik Buddha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com