Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Nunukan Ikuti Anjuran Kemendagri, Layanan E-KTP Diharapkan Segera Pulih

Kompas.com - 29/05/2018, 09:10 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Bupati Nunukan di Kalimantan Utara (Kaltara) Asmin Laura Hafid memilih untuk mengikuti anjuran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengakhiri polemik terputusnya jaringan pembuatan E-KTP serta surat keterangan (suket) KTP selama 2 minggu terakhir. 

Pada Senin (28/5/2018), Bupati Nunukan kembali melantik Umboro Hadisusino menjadi Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Nunukan setelah sebelumnya dilakukan mutasi pada Umoro yang tidak sesuai dengan Pasal 83 a Undang-undang Administrsi Kependudukan (UU Adminduk).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nunukan Servianus memimpin acara pelantikan di Gedung BKPDM. Dia mengatakan mutasi ini dilakukan untuk melaksanakan perintah Kemendagri dan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. 

Dua instansi tersebut sebelumnya melayangkan surat kepada Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid untuk meninjau ulang kebijakan mutasi sekretaris Disdukcapil.

Baca juga: Jaringan Kemendagri Terputus 2 Minggu, Ribuan Warga Perbatasan Nunukan Tidak Bisa Cetak E-KTP

 

"Kami lakukan pengembalian jabatan dengan dasar perintah Gubernur sekaligus melaksanakan anjuran dalam surat itu," kata Servianus, Senin (28/5/2018).

Servianus menambahkan, dengan kembali dilantiknya Umboro sebagai Sekretaris Disdukcapil diharapkan layanan administrasi kependudukan di Kantor Disdukcapil Kabupaten Nunukan kembali berjalan normal.

Sebelumnya lebih dari 2 minggu sejumlah layanan kependudukan seperti layanan konsolidasi, pindah datang antarkabupaten atau provinsi, cetak KTP, pencarian duplikat NIK, pencarian biometric dan penunggalan data perekaman, terhenti. 

"Yang jelas keputusan ini (pelantikan kembali Umboro) demi kepentingan masyarakat, itu pasti pertimbangan kami," imbuhnya.

Baca juga: Pencetakan E-KTP di Nunukan Terhenti Sementara hingga Bupati Patuhi Kemendagri

UU Adminduk

Sebelumnya, ribuan masyarakat di perbatasan Nunukan tidak dapat melakukan pencetakan E-KTP karena jaringan dengan Kemendagri terputus. Para pencari suket KTP juga tidak bisa dilayani. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pemutusan jaringan akan dilaksanakan sampai Bupati Nunukan menaati undang-undang (UU) yang berlaku dalam hal pengangkatan pejabat Dukcapil.

Menurut Zudan, Kemendagri mengerti jika pencetakan E-KTP merupakan hal yang urgen bagi masyarakat mengingat tingginya aktivitas warga yang terkait dengan kepemilikan KTP.

“Ya urgen. Tapi kalau Bupatinya bandel? Kan yang salah Bupatinya bukan rakyatnya. Kalau Bupatinya nurut UU, selesai masalahnya,” kata Zudan, ketika dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (26/5/2018).

Baca juga: Jaringan Diputus Kemendagri, Perpanjangan Surat Keterangan KTP di Nunukan Terganggu

Menurut dia, saat ini posisi Kemendagri akan menerbitkan surat teguran kedua kepada Bupati Nunukan di Kalimantan Utara (Kaltara) terkait pelanggaran Undang-undang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).

Pelanggaran tersebut yakni dalam melaksanakan mutasi Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Kemendagri menilai Bupati Nunukan tidak mengindahkan Pasal 83 a Undang-undang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).

“Semua pejabat Dukcapil itu diangkat dan diberhentikan oleh Mendagri. Bupati tidak mau menerima,” ujar Zudan.

Baca juga: Gubernur Klaim Layanan E-KTP di Kaltara Tercepat

Kompas TV Polisi akhirnya bisa mengungkap ratusan E-KTP yang tercecer di pinggir jalan daerah Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com