Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi BPPTKG, Sultan Pantau Langsung Aktivitas Merapi.

Kompas.com - 24/05/2018, 16:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengunjungi kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Kamis (25/5/2018) sore. 

Dalam kunjungannya tersebut, Sri Sultan melihat langsung perkembangan aktivitas Gunung Merapi di ruang monitoring BPPTKG, didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantan.

Sri Sultan juga berbincang dengan Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dan Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso.

Usai mengamati aktivitas Merapi secara langsung di ruang monitor dan berbincang dengan pejabat terkait, Sri Sultan kemudan memberikan pernyataannya. 

"Saya mengimbau masyarakat tetap tenang tetapi tetap mewaspadai," ujar Sri Sultan HB X di kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis (24/05/2018).

Baca juga: Merapi Kembali Erupsi, Para Pengungsi Berharap Bisa Segera Pulang

Sri Sultan mengatakan, jika ada warga masyarakat yang takut lalu turun dan mengungsi itu merupakan hal wajar. Pemerintah juga tetap akan memfasilitasi ketika ada warga yang mengungsi.

"Ya kalau takut, ya biarkan saja mengungsi, setiap orang kan punya rasa berbeda-beda. Makanya Kami meminta agar difasilitasi," tegasnya.

Sri Sultan menyampaikan, bencana gunung api berbeda dengan gempa bumi. Sebelum terjadi erupsi ada tahap-tahapannya, seperti level Normal, level Waspada, level Siaga, dan level Awas. Sedangkan skala bencana gempa bumi baru bisa diketahui setelah kejadian.

Sehingga, dengan tahapan-tahapan aktivitas Gunung Api, bisa menjadi warning bagi masyarakat.

"Yang penting bukan sosialiasi, tetapi kita memberikan informasi setiap perkembangan yang ada. Berbeda dengan gempa bumi, gunung Api ada tahap-tahapnya dan itu jadi warning buat masyarakat," ujarnya.

Baca juga: 11 Tahun Gempa Yogya, Kampus Itu Kini Jadi Lahan Kosong

Menurut Sri Sultan, masyarakat lereng Merapi sudah paham harus berbuat apa ketika ada peningkatan aktivitas. Sebab setiap hampir empat tahun sekali terjadi aktivitas Gunung Merapi.

"Ya sebenarnya warga Merapi itu sudah tahu, wong empat tahun sekali terjadi. Mereka juga sudah menyimpan surat berharga dan pakaian dalam kantongnya sendiri, tidak pernah dikeluarkan. Jadi sewaktu-waktu Merapi aktif tinggal ambil, lalu keluar," pungkasnya. 

Sampai dengan saat ini status Gunung Merapi masih Waspada (Level II). Sementarai pada hari Kamis (24/05/2018) Gunung Merapi meletus dua kali. Pertama terjadi pada pukul 02.56 WIB dan kedua pada pukul 10.48 WIB. 

Kompas TV Gunung merapi mengalami letusan freatik. Saat ini status gunung merapi berada di level waspada, sebagian warga telah mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com