Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lamongan Temukan Pabrik Miras Ilegal di Sebuah Rumah Kosong

Kompas.com - 23/05/2018, 20:29 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Jajaran Polres Lamongan berhasil menemukan pabrik minuman keras (miras) ilegal di sebuah rumah kosong di Dusun Babatan RT2/RW6, Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (23/5/2018).

Rumah tersebut diketahui milik Janah yang sudah lama tidak di tempati. Menurut keterangan polisi,  pemilik rumah tidak menyangka bila rumahnya dijadikan tempat produksi miras ilegal dengan skala cukup besar.

Polisi yang menggrebek pabrik miras ilegal tersebut mengamankan satu tersangka, AN (40) yang masih berkerabat dengan Janah. 

Di lokasi, petugas menemukan 18 drum warna biru yang berisikan cairan ekstrak (baceman) gula merah, dengan setiap drum menampung sekitar 200 liter.

Baca juga: Wanita Ini Ditangkap Polisi karena Olah Kulit Kayu Jadi Miras Oplosan

Ada pula satu drum profil warna putih yang menampung 1.500 liter cairan baceman gula merah. Sementara empat drum biru lain masih kosong. 

Dua drum profil warna kuning masih kosong, dua jerigen warna biru masih kosong, satu drum profil warna putih masih kosong, satu gentong warna merah masih kosong, tiga bungkus ragi, tiga unit alat penyuling, dan beberapa pipa rangkaian ekstrak.

“Jadi si pemilik rumah tidak menyangka, jika AN (40) yang masih kerabatnya meminjam rumahnya untuk dijadikan tempat pembuatan miras ini. Karena memang rumah itu sudah lama kosong, tidak di tempati,” ujar Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, Rabu (23/5/2018).

“Mengacu dari barang bukti yang ditemukan di lokasi, serta pengakuan dari tersangka, ini masih tahap produksi dan belum sampai di pasarkan. Mungkin sekitar dua atau tiga hari lagi akan siap dipasarkan. Tapi kami tidak akan percaya begitu saja, dan tetap akan kami selidiki lebih lanjut. Karena tidak menutup kemungkinan, masih ada pelaku lain,” lanjutnya.

Feby mengatakan, keberhasilan jajaran kepolisian dalam membongkar produksi miras di rumah kosong tersebut, juga tak lepas dari informasi yang diberikan oleh warga sekitar. warga sekitar sempat mencium bau menyengat tak sedap dalam beberapa hari terakhir dari rumah kosong tersebut.

Baca juga: Warga Surabaya Tewas usai Pesta Miras Oplosan

“Mereka kemudian lapor polisi dan kami tindak lanjuti. Selanjutnya kami lakukan pengecekan atas persetujuan pemilik rumah dan aparatur desa, dan ditemukanlah miras siap edar itu,” tutur dia.

Saat ini pihak kepolisian terus memeriksa tersangka AN guna mengungkap apakah ada pelaku lain yang membantunya dalam memproduksi miras tersebut. Termasuk, bakal diedarkan di mana saja miras itu.

“Karena tidak menutup kemungkinan, melihat dari banyaknya barang bukti yang ditemukan, miras itu juga bakal diedarkan di kota lain yang dekat dengan Lamongan,” pungkasnya.

Kompas TV Polisi masih mendalami kasus ini dengan meminta keterangan dari tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com