Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selingkuh, Motif Asmara di Balik Kasus Kaki Menyembul di Pemakaman

Kompas.com - 23/05/2018, 07:00 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Nur Kholik (43) ditangkap terkait kasus dugaan pembunuhan terhadap Sunarti (39) yang kemudian dikuburkannya sendiri di Pemakaman Umum Tegowangi, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Aksinya terungkap karena pemakaman yang dilakukannya meninggalkan jejak. Kaki korban masih menyembul di atas permukaan tanah sehingga ditemukan oleh warga, Kamis (17/5/2018).

Motif asmara menjadi alasan di balik pembunuhan ini.

Kepala Polres Kediri Ajun Komisaris Besar Erick Hermawan mengungkapkan, pada awalnya, keluarga korban meminta bantuan Nur Kholik untuk mengawasi kebiasaan korban berselingkuh.

Keluarga percaya pada Nur Kholik karena keduanya sudah saling mengenal. Keduanya bertetangga di Tropodo Waru, Sidoarjo.

"Namun, yang terjadi di sini timbul perselingkuhan antara pelaku dan korban," ungkap Erick saat rilis perkara, Senin (21/5/2018).

Baca juga: Terungkap, Identitas Jasad Wanita yang Kakinya Menyembul di Pekuburan

Kepada polisi, lanjut Erick, tersangka mengaku jengkel karena korban menggangap tersangka tidak bisa memuaskan hasrat seksualnya.

Sunarti pun mengancamnya akan menggunakan anak tersangka yang masih berusia 20 tahun untuk menggantikannya. Nur Kholik lalu merasa sakit hati dan memutuskan membunuh korban.

"Saya jengkel karena (korban) akan memelet anak saya untuk melampiaskan nafsu seksualnya," ujar Nur Kholik.

Menolak tidur bareng

Dia mengakui akhirnya memiliki kedekatan dengan Sunarti selama sebulan terakhir. Bahkan saat berada di Kediri, Nur Kholik mengatakan, korban memaksanya mencari hotel untuk menginap berdua.

"Di Kediri dia ngajak ke hotel dan ke hotel, tapi saya tidak mau. Mungkin itu yang membuatnya jengkel juga," ujarnya.

Baca juga: Ketegaran Mulyono, Petugas Damkar yang Evakuasi Jasad Istrinya Sendiri

Nur Kholik beralasan tidak mau melakukan hubungan seksual karena memegang kuat nasihat istrinya yang melarangnya main perempuan maupun merusak pagar ayu orang lain.

Pembunuhan itu pun diawali dengan janji bertemu di Desa Tegowangi Kediri pada Rabu (16/5/2018). Saat itu, Sunarti menjemputnya dengan mengendarai mobil.

Keduanya kemudian menghabiskan waktu berkeliling kota. Di sela jalan-jalan itu, pembunuhan terjadi di Jalan Brawijaya, Kota Kediri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com