SURABAYA, KOMPAS.com - Sepekan lebih pasca-ledakan bom bunuh diri gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) lalu, 4 jenazah masih tersisa di kontainer jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim dan belum diserahkan kepada keluarganya.
Keempat jenazah itu adalah pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Dita Supriyanto dan 2 putranya pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, dan seorang korban bernama Bayu Rendra Wardhana, jemaat gereja setempat.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan, lamanya proses identifikasi karena tubuh jenazah sudah tidak utuh.
"Tim terus bekerja melakukan pencocokan DNA jenazah," katanya, Senin (21/5/2018).
Sementara itu, 7 jenazah pelaku bom di Surabaya, Minggu kemarin dimakamkan di Sidoarjo, Jawa Timur.
Lokasi pemakaman di Sidoarjo dipilih karena di lokasi semula yang sudah disiapkan, yakni di TPU Putat Gedhe Surabaya, ditolak oleh warga.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Tidak Diakui Keluarganya
Sama dengan ketiga jenazah terduga teroris sebelumnya, para pelaku bom bunuh diri dimakamkan di TPU Kelurahan Pucang, Kecamatan Kota, Kabupaten Sidoarjo. Lokasi makam berada tepat di samping Dinas Kesehatan Sidoarjo.
Kepala Bidang Layanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Wijono, mengatakan, lokasi tersebut memang sering dipakai untuk pemakaman jenazah tidak beridentitas atau Mr X.
Baca juga: Mendikbud Sebut Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Hanya Korban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.