YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selama 10 hari terakhir, Gunung Merapi tercatat tiga kali meletus freatik. Jika dihitung dari pasca-erupsi 2010, gunung yang berada di Provinsi Jawa Tengah ini telah 9 kali meletus freatik.
"Selama 10 hari ini Gunung Merapi sudah tiga kali meletus freatik," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Senin (21/05/2018).
Gunung Merapi meletus freatik pada Jumat (11/05/2018) pukul 07.40 WIB dengan durasi 5 menit. Tinggi kolom mencapai 5,5 kilometer dari puncak Merapi.
Selang 10 hari, Gunung Merapi kembali meletus freatik dengan skala lebih kecil pada Senin (21/5/2018) pukul 01.25 WIB selama 19 menit dengan tinggi kolom 700 meter.
Di hari yang sama pada pukul 09.38 WIB terjadi letusan freatik kembali. Kali ini durasi letusan 6 menit dengan tinggi kolom mencapai 1.200 meter dari puncak Gunung Merapi.
"Terhitung pasca-erupsi 2010 lalu, ditambah dua kali freatik hari ini, Gunung Merapi sudah meletus freatik sebanyak 9 kali," tegasnya.
Baca juga: Gunung Merapi 2 Kali Meletus, Warga Beraktivitas Normal, Volcano Tour Tetap Buka
Menurutnya, aktivitas Gunung Merapi dalam kurun waktu 10 hari ini murni mengalami letusan freatik, bukan magmatik. Letusan freatik terjadi karena adanya pemanasan air yang terjebak di dalam gunung hingga menjadi uap panas.
"Dari seismik jelas-jelas freatik, tidak ada magmatiknya," tandasnya.
Setelah erupsi freatik, lanjutnya, ada kemungkinan terjadi erupsi magmatik. Namun demikian, sampai dengan kondisi saat ini tidak terlihat adanya tanda-tanda erupsi magmatik.
"Setelah erupsi freatik kemungkinan akan terjadi magmatik, tetapi sampai saat ini belum menangkap adanya sinyal-sinyal letusan magmatik," urainya.
Baca juga: Merapi Kembali Meletus Freatik, Durasi 6 Menit, Tinggi 1.200 Meter
Sampai saat ini status Gunung Merapi masih tetap aktif normal.