Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Spiderman" Cantik Asal Grobogan yang Harumkan Nama Indonesia (1)

Kompas.com - 21/05/2018, 10:41 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com — Namanya Aries Susanti Rahayu. Pada usia 23 tahun, gadis asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu mengharumkan nama Indonesia setelah berhasil menjadi peserta tercepat pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, untuk kategori Speed Climbing Performa. 

Ayu berhasil menaklukkan atlet Rusia, Elena Timofeeva, jawara di sejumlah superseries panjat tebing, bahkan nyaris memecahkan rekor dunia balapan di dinding panjat vertikal. 

Dalam video berdurasi pendek yang viral di media sosial, aksi Ayu saat memanjat dinding vertikal setinggi 50 kaki dalam hitungan waktu 7,51 detik memukau. Ayu melesat cepat bak Spiderman.

Baca juga: Mengenal Ayu, Gadis Spiderman Asal Grobogan yang Harumkan Indonesia

Dia merayap dinamis melawan efek gravitasi mengungguli lawannya. Kecepatan Ayu mendekati rekor dunia yang pernah ditorehkan atlet Rusia, Iulina Kaplina, dengan catatan waktu 7,46 detik. Kaplina sebenarnya juga tampil dalam kejuaraan ini, tetapi gugur di babak penyisihan.

 

 

Kerja keras

Untuk sampai ke titik ini tentu bukan perkara mudah. Semuanya bermula saat Ayu duduk di bangku sekolah dasar.

Saat SD, Ayu sebenarnya menekuni cabang olahraga lari. Dia lalu diperkenalkan cabang olahraga panjat tebing oleh guru olahraganya. 

Gadis berparas cantik kelahiran Grobogan, 21 Maret 1995, ini kemudian beradaptasi dengan dunia panjat tebing sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Dari situlah kepiawaian Ayu dalam memanjat dinding vertikal terus terasah.

"Didikan para pelatih, baik pelatih yang mengenalkan saya dengan panjat tebing maupun pelatih pelatnaslah yang membuat saya bisa seperti ini. Dari yang semula berlatih dengan fasilitas seadanya hingga fasilitas yang memadai. Terima kasih semuanya," tutur Ayu saat ditemui, Minggu (20/5/2018).

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Putri bungsu pasangan S Sanjaya (55) dan Maryati (48) itu lalu mulai berjaya di beragam pergelaran kejuaraan panjat tebing, khususnya kejuaraan Speed Climbing, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Namanya selalu masuk peringkat.

Pada kejuaraan Asian Climbing Championship di Iran tahun 2017, misalnya, Ayu meraih peringkat nomor satu beregu dan nomor 3 perorangan untuk kategori speed. Sementara itu, pada ajang World Cup Series panjat tebing kategori speed di China tahun 2017, Ayu meraih peringkat ke-4 dan peringkat ke-2. 

Pada 2018 World Cup Series panjat tebing kategori speed di Moscow, dia meraih juara 4. Lalu pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, dia meraih juara pertama.

"Sepekan setelah juara satu di China, saya meraih peringkat ke-3 kategori speed World Cup Series di China. Total medali hingga saat ini, 60 medali lebih. Saya lupa jumlahnya," tutur Ayu.

 

Bersambung ke halaman dua: Hobi panjat pohon sejak kecil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com