BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kendaraan di dalam KMP Labitra Adinda yang terbakar di Selat Bali pada Kamis (17/5/2018), akhirnya bisa dikeluarkan pada Jumat (18/5/2018) sore.
Proses pengeluaran kendaraan tersebut sempat terkendala ramdor kapal macet karena jarang digunakan dan tidak bisa turun sehingga pintu ramdor harus dibuka secara manual.
Untuk mengeluarkan kendaraan, posisi KMP Labitra Adinda yang berada di Pantai Bulusan harus ditarik KMP Karya Maritim.
Ini dilakukan agar posisinya tepat sehingga kendaraan bisa dikeluarkan dengan mudah.
Baca juga: Dengar Ledakan, Penumpang Kapal Labitra Adinda Panjat Pagar Selamatkan Diri
"Semua kendaraan bisa dikeluarkan dan tidak ada yang terbakar. Sempat kesusahan untuk buka pintu ramdor dan juga kendaraan sulit bergerak karena saat keluar langsung ke pasir pantai," jelas Kasat Polair Polres Banyuwangi AKP Subandi saat dihubungi Jumat (18/5/2018).
Subandi menjelaskan, total ada 23 kendaraan yang sempat terjebak di KMP Labitra Adinda yang terbakar di Selat Bali Kamis (17/5/2018).
Kendaraan tersebut terdiri dari 5 truk besar, 5 tronton, 10 truk, 1 mobil pribadi, dan 2 sepeda motor.
Menurut Subandi, evakuasi baru dilakukan setelah dipastikan tidak ada api di kapal. Selain itu, kapal masih harus dikuras karena penuh dengan air.
"Evakuasi kendaraan semua sudah dilakukan dan rencananya tim KNKT segera merapat ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan," jelasnya.
Baca juga: Kapal Bermuatan Kendaraan, 30 Penumpang dan Kru Terbakar di Selat Bali
Sebelumnya diberitakan, KMP Labitra Adinda terbakar saat akan berlabuh di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk kamis (18/5/2018) membawa 30 orang yang terdiri dari 12 penumpang dan 18 kru kapal. Semua penumpang selamat.