Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bom di Gereja: Agama Saya Mengajarkan Saling Memaafkan...

Kompas.com - 18/05/2018, 20:06 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Yesayas Bayang (40), siang itu sedang ditunggu istri dan 2 anaknya di Paviliun G1, Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya. Dia sudah mulai bisa duduk dan mengencangkan posisi kakinya.

Dia sudah melupakan peristiwa teror bom Minggu pagi yang mematahkan kaki dan tangan kanannya. Bukan hanya melupakan, bapak 2 anak itu juga memaafkan siapapun pelakunya.

"Agama saya mengajarkan saling memaafkan, saya pasti maafkan," katanya kepada Kompas.com, Jumat (18/5/2018).

Yesayas adalah Satpam Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya yang sempat menghalau seorang ibu yang membawa 2 anak perempuannya saat meledakkan diri di parkiran gereja.

Dalam potongan video rekaman CCTV yang beredar, usai bom meledak dan menghancurkan tubuh 3 pembawa bom, Yesayas sempat merangkak menjauhi lokasi, yang langsung ditolong seseorang dan dilarikan ke RSAL dr Ramelan Surabaya.

Baca juga: Kisah Yesayas, Satpam GKI Halangi Pelaku Bom hingga Terluka Parah karena Ledakan

Siang tadi, Yesayas dikunjungi Krishna Syarif, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan di ruang perawatannya. Kata Krishna, Yesayas akan ditanggung perawatan medisnya hingga sembuh.

"Pak Yesayas kami anggap mengalami kecelakaan kerja, karena itu semua dibiayai oleh BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

BPJS, kata dia, juga akan memberikan santunan saat Yesayas masih dalam perawatan.

"Kita mendorong Pak Yesayas tetap bekerja pasca-kejadian. Jika belum bisa bekerja di posisi semula, kami harapkan dipindah di posisi lainnya," jelas Krishna.

Baca juga: Risma Imbau Sekolah Hibur Siswa Pasca-teror Bom di Surabaya

Yesayas, kata dr Adi Supriyanto, masih akan menjalani operasi kedua untuk merekonstruksi jaringan tulang dan otot yang rusak akibat ledakan.

"Operasi pertama sudah kami lakukan untuk membersihkan serpihan ledakan bom," jelasnya.

Kompas TV Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini adalah sosok penting di tengah aksi teror yang mengguncang Surabaya, Jawa Timur pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com