BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengklaim bahwa jumlah kriminalitas di jawa Barat mengalami penurunan pada 2018 dibanding 2017.
"Kalau secara totalitas jumlah kriminalitas itu turun satu hari normalnya 70 kejadian (pada 2017), tapi kita bisa tekan sampai turun 20, ini bagus," kata Agung, di Mapolda Jabar, Kamis (17/5/2018).
Menurut dia, turunnya angka kriminalitas ini dikarenakan Polda Jabar telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan kegiatan pencegahan baik berupa patroli maupun razia, terutama memasuki bulan Ramadhan.
"Kenapa bisa turun karena sudah saya perintahkan jajaran khususnya memasuki bulan Ramadhan mereka ditekankan untuk melakukan kegiatan secara maksimal baik patroli razia, dibantu dari teman-teman TNI, dan ini hasilnya efektif," terangnya.
Baca juga: Angka Kriminalitas di Jakarta Tahun 2015 Turun 0,8 Persen
Menurutnya, kejahatan muncul ketika seseorang memiliki niat dan kesempatan untuk melakukan tindakan kriminal. Namun ketika orang tersebut tidak memiliki kesempatan maka ia akan mengurungkan niatnya.
Dengan melakukan patroli dan pengawasan di sejumlah tempat maka tindakan kriminal ini bisa ditekan, dengan mempersempit ruang bagi mereka melakukan hal tersebut.
"Tapi itu belum mengurangi masalah,paling tidak kita bisa kurangi, dan itu ternyata benar," jelasnya.
Selain itu, pihaknya pun memerintahkan anggotanya untuk melakukan tindakan tegas namun terukur terhadap tindakan kejahatan jalanan.
Baca juga: Kehadiran Tenaga Kerja Asing Disebut Picu Kriminalitas
"Tindakan kriminal kejahatan seperti copet, jambret rampok, itu tidak ada maaf. Itu harus dengan hukum landasannya, ada ancaman berimbang lakukan penegakan hukum yang tegas termasuk narkoba harus diberantas. Ini sudah dilakukan jajaran," jelasnya.
Selain itu, langkah persuasif juga dilakukan anggotanya untuk mengurangi tindakan kriminalitas ini.
"Langkah Persuasif dilakukan Babinsa, Babinkamtibmas, dan Kepala Desa, mereka muter, sambang, mengingatkan ?mengimbau, itu strategi kita," tuturnya.