Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Tidak Diakui Keluarganya

Kompas.com - 16/05/2018, 20:53 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua orang anggota keluarga pelaku bom bunuh diri disebut mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Rabu (16/5/2018). 

Namun keduanya tidak mengakui telah memiliki anggota keluarga yang terlibat aksi bom bunuh diri.

Kedua anggota keluarga tersebut hanya mengakui Ais, bocah 7 tahun yang selamat saat bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Mapolrestabes Surabaya. Dua orang anggota keluarga tersebut menjenguk Ais di rumah sakit.

"Yang datang adalah kakek dan Paman Ais. Tapi tidak mengakui bahwa ibunya Ais adalah anaknya," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.

Padahal, dia sangat membutuhkan kehadiran keluarga jenazah sebagai pembanding data sekunder.

"Tapi karena anggota keluarga tersebut tidak mengakui, kita tidak bisa memaksa," kata Barung.

Baca juga: Kak Seto: Anak dalam Aksi Teror Bom Bukan Pelaku, melainkan Korban

Ais adalah bocah 7 tahun yang selamat dari ledakan bom bunuh diri yang dilakukan ayah, ibu, dan kedua kakaknya. Bom bunuh diri juga dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto di 3 gereja di Surabaya. Lima anggota keluarga Dita tewas dalam aksi bom bunuh diri itu.

Hingga 3 hari setelah peristiwa bom bunuh diri, memang tidak ada satupun keluarga yang datang untuk melihat jenazah pelaku bom bunuh diri. Tubuh mereka kini disimpan dalam kontainer khusus penyimpanan jenazah.

Baca juga: Kak Seto: Jangan Sebut Anak yang Dilibatkan Aksi Teroris sebagai Pelaku

Tiga bekas jasad tersebut adalah keluarga Dita Supriyanto, keluarga Anton Febrianto, dan keluarga Tri Murtono.

Kompas TV Publik prihatin terhadap kejadian teror bom yang melibatkan anak - anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com