Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Air Isi Ulang Saat Layani Keluarga Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 15/05/2018, 18:08 WIB
Achmad Faizal,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasida (54), menyimpan cerita tentang keluarga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.

Kasida adalah penjual air mineral isi ulang yang mengantar dagangannya ke rumah kontrakan di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya, sesaat sebelum keluarga ini berangkat meledakkan diri.

Kasida mengaku mengantarkan 2 galon air mineral isi ulang ke rumah Tri Murtono sekitar pukul 06.00 WIB Senin kemarin.

Namun dia tidak diperbolehkan masuk ke halaman rumah dan diminta hanya menunggu di luar pagar.

Baca juga: Teroris Libatkan Anak-anak, Wapres JK Sebut Hebatnya Cuci Otak Merusak Bangsa

 

"Jadi saya menunggu di luar pagar, tidak boleh masuk," katanya.

Sebagai tetangga, Kasida mencoba mengakrabkan diri dengan Tri Murtono dengan membuka obrolan saat mengantar air mineral yang dipesan.

Sebab Tri Murtono adalah warga baru di kompleks pemukiman tersebut.

Di sela-sela obrolan, Tri Murtono menceramahinya tentang kehidupan dengan dalil-dalil ayat Al Quran. "Saya tidak tahu ayat apa, maaf saya tidak bisa mengaji," kata Kasida.

Keluarga Tri Murtono, sambung dia, 2 kali membeli air isi ulang di tempatnya. "Pertama dia datang sendiri ke tempat jualan saya, kedua ya kemarin itu," ucapnya.

Baca juga: Batal Serang Mako Brimob, 2 Terduga Teroris Konsultasi ke Dosen

Dia sama sekali tidak menyangka jika tetangga barunya itu melakukan aksi teror bom bunuh diri di gerbang Markas Polrestabes Surabaya kemarin.

"Saya tahunya pagi tadi ada banyak polisi di sini," jelasnya.

Keluarga terduga teroris yang dikepalai Tri Murtono, pagi kemarin, melakukan bom bunuh diri di pintu gerbang Mapolrestabes Surabaya di Jalan Sikatan.

Dengan mengendarai 2 motor dan membawa bom, keluarga ini berencana meledakkan Mapolrestabes Surabaya.

Keempat anggota keluarga tewas, hanya putri bungsunya, AAP (7) yang selamat setelah terpental saat bom meledak.

Keempat anggota keluarga yang tewas adalah Tri Ernawati (Ibu), Tri Murtono (bapak), MDAM (anak pertama), dan MDSM (anak kedua). 

Kompas TV Pemerintah harus teliti terhadap WNI yang pernah ke Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com