Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Warga Lereng Merapi di Kabupaten Magelang Sudah Normal

Kompas.com - 11/05/2018, 16:34 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di lereng gunung Merapi, wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sudah beraktivitas seperti biasa pasca-erupsi freatik gunung tersebut, Jumat (11/5/2018).

Tidak ada lagi kepanikan yang sempat terjadi pada pukul 07.40 WIB. Warga kembali ke bekerja di ladang, beraktivitas di pasar, perkantoran, sekolah dan lainnya.

"Warga sudah beraktivitas biasa, seperti hari-hari biasa," jelas Ahmad Muslim, Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Desa Srumbung, Jumat (11/5/2018).

Muslim meceritakan, warga memang sempat panik sebelum erupsi itu terjadi. Ada suara gemuruh yang terdengar hingga pemukiman warga. Ada warga yang berlarian turun menjauhi kawasan yang berjarak sekitar 12,5 kilometer dari puncak gunung itu.

Baca juga : Tak ada Wedus Gembel dalam Letusan Freatik Gunung Merapi

"Suaranya (gemuruh) dan getaran terdengar sekitar 30 detik, warga berhamburan ke keluar rumah, mereka ke tepi jalan melihat puncak Merapi yang terlihat jelas ada asap sulfatara membumbung tinggi," ucap Pandu

Pihaknya terus mengingatkan warga untuk tenang. namun tetap waspada mengingat erupsi freatik bisa sewaktu-waktu terjadi tanpa bisa diprediksi.

"Kami imbau warga untuk tenang, menyiapkan masker jika hujan abu vulkanik turun," katanya.

Tapi Jumat siang, tidak ada hujan abu vulkanik karena angin mengarah ke selatan atau ke wilayah Sleman, Yogyakarta.

Baca juga : Debu Tipis Letusan Freatik Merapi Juga Turun di Kota Wates Kulon Progo

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait antara lain petugas POS Pemantauan BPPTKG Ngepos, Pemerintah Desa, dan Kepolisian.

Bayu Sapta Nugraha, warga Desa Dukun, Kecamatan Dukun, juga mengatakan jika situasi desanya sudah berangsur normal setelah erupsi tersebut.

"Sudah normal biasa, cuaca cerah," katanya.

Sempat Panik

Bayu berujar warga sempat khawatir ketika asap sulfatara tiba-tiba terlihat membumbung tinggi di puncak gunung Merapi. Sekolah-sekolah bahkan memulangkan siswanya lebih awal.

Tidak hanya itu, warga di Dusun Benteng, Desa Keningar, Kecamatan Srumbung, mendadak panik saat sedang menggelar nyadran (doa bersama) menjelang Ramadhan di pemakaman desa.

Baca juga : Tanpa Pertanda, Lazimkah Letusan Freatik Gunung Merapi?

 

Lalu, para penambang pasir juga berlarian keluar dari areal penambangan yang ada di bantaran-bantaran sungai.

"Tadi pagi memang sempat agak panik, warga keluar rumah. Warga yang sedang nyadran juga ikut panik sampai kebun cabai di dekat lokasi nyadran rusak terinjak-injak warga," jelasnya.

Kompas TV Gunung Merapi Jumat (11/5) pagi kembali erupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com