Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tjahjo soal Kepala Daerah Kena OTT Pasca-rapat dengan Presiden

Kompas.com - 08/05/2018, 12:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan calon kepala daerah di Jawa Tengah untuk berhati-hati di daerah rawan korupsi.

Daerah rawan korupsi yang disebut yaitu perencanaan anggaran, dana hibah dan bansos, retribusi dan pajak, serta pengadaan barang dan jasa.

Peringatan itu disampaikannya saat ia menjadi keynote speaker dalam pembekalan anti korupsi kepada 23 pasang calon kepala daerah di Semarang, Selasa (8/5/2018).

Politisi PDI-P ini mengaku sedih soal tertangkapnya para kepala daerah dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Baca juga : Kasus DPRD Sumut, KPK Periksa 4 Mantan Anggota DPRD

 

Bahkan, ia marah karena penangkapan dilakukan tak lama setelah kepala daerah dikumpulkan oleh Presiden.

"Saya sedih karena Presiden kumpulkan gubernur, bupati, wali kota untuk berhati-hati di dalam area rawan korupsi. Kegiatannya bubar jam 17.15 WIB, jam 6 kurang dikit 1 kepala daerah kena OTT dekat istana. Itu belum satu jam," ujar Tjahjo.

Dalam kasus lain, seorang kepala daerah menandatangani pakta integritas di hadapan KPK. Tak lama setelah menandatangani pakta itu, sang kepala daerah beserta istrinya "digulung" KPK.

"Ada gubernur buat pakta integritas di depan pimpinan KPK, besok malamnya, dia dan istrinya ditangkap KPK," ucapnya.

Baca juga : Kasus Bupati Mojokerto, KPK Panggil Presdir Tower Bersama Infrastructure

Tjahjo meminta agar calon kepala daerah itu berhati-hati. Tidak saja calon kepala daerah, namun para pejabat eselon baik di kementerian maupun di daerah.

"Ada pejabat eselon 2 di Kemendagri datang ke LKPP sambil gebrak meja. Dia minta jangan buka e-KTP. Yg dibentak eselon 2 itu jadi kepala KPK. Saya copot dia dari eselon dua," tambahnya.

Tjahjo mengingatkan, agar calon kepala daerah tidak terjebak korupsi ketika nantinya memimpin. Mereka diminta memahami area rawan korupsi.

Hadir dalam pembekalan itu, Penasehat KPK Tsani Annafari, seluruh calon gubernur dan wakil gubernur Jateng, yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Ke-21 calon kepala daerah kabupaten/kota juga ikut hadir mengikuti pembekalan. 

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan 4 tersangka terkait Operasi Tangkap Tangan di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com