Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Jangan Tertipu dengan Mereka yang Cakep-cakep, tapi Tidak Bisa Kerja

Kompas.com - 07/05/2018, 08:08 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada masyarakat pemilih di Jawa Barat agar tidak memilih pemimpin berdasarkan penampilan luarnya saja.

Menurut Megawati, pemimpin tanah Pasundan ini harus figur yang mau bekerja keras, tegas, dan disiplin, sehingga kenyamanan dan keamanan masyarakat Jawa Barat tetap terjaga.

"Jangan tertipu dengan mereka yang cakep-cakep tapi tidak bisa kerja. Lebih baik sederhana, tapi kerjanya kuat," ujar Presiden ke-5 RI ini dalam orasi politiknya saat kampanye akbar untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Tubagus Hasanuddin dan Anton Charlyan atau yang dikenal dengan pasangan Hasanah di Lapangan Garuda, Tegal Wangi, Cirebon, Minggu (6/5/2018).

Putri pertama Proklamator Soekarno ini menjelaskan, dari empat pasang calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, hanya pasangan Hasanah yang saling melengkapi untuk memimpin tatar Sunda.

Sebagai calon gubernur, Megawati menilai, Hasan memiliki karakter pemimpin yang tegas dan disiplin denga latar belakangnya sebagai jenderal TNI. Sedangkan Anton di mata Megawati, adalah sosok yang ramah dan terbiasa melayani masyarakat, karena latar belakangnya sebagai polisi.

"Pak Anton itu meskipun jenderal polisi, beliau sering heureuy (bercanda). Orang Jawa Barat itu senangnya heureuy, artinya sebenarnya orang yang lembut, orang yang suka humor dan guyon. Pastinya dia memliki sifat ramah tamah dan lembut. Kalau Kang Hasan kelihatannya galak. Saya kira bagus supaya bisa mendapat ketegasan dan disiplin. Karena kalau tidak disiplin, pemerintah ini akan kacau balau," tuturnya.

Baca juga : PDI-P Wajibkan 240 Bacaleg Menangkan Hasanah di Pilkada Jabar

Megawati berpendapat, alasan ketegasan, disiplin serta merakyat yang dimiliki pasangan Hasanah mampu membawa masa depan Jawa Barat ke arah yang lebih baik baik.

"Saya telah memilih dengan susah payah untuk mencari orang yang tepat. Kalau di Jawa Barat ini, saya kira memerlukan pemimpin yang harus mengayomi seluruh rakyatnya, mengamankan dan memberikan kehidupan yang nyaman dan tenang. Bagaimanapun juga akan memberi pengaruh kepada ekonomi, pendidikan, budaya, politik," imbuhnya.

Baca juga : Pasangan Hasanah Targetkan Raih 11,2 Juta Suara Perempuan di Jabar

Untuk itu, Megawati meminta masyarakat di Jawa Barat untuk memberikan hak pilihnya secara tepat, dan tidak terprovokasi dengan politik uang.

"Kita tunggu tanggal 27 Juni. Datanglah dengan tertib dan mantap. Lalu coblos nomor 2," ajaknya.

Kompas TV Berikut tujuh program unggulan Hasanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com