Prabowo: Saya Tersanjung, Merasa Dihormati, Hampir Tak Bisa Bicara

LAMONGAN, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tersanjung, lantaran dirinya merasa dihormati saat mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Dusun Banjar Anyar, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan, Sabtu (5/5/2018).

"Hari ini saya sangat tersanjung, hari ini saya merasa dihormati. Hampir saya tidak bisa bicara, karena saya sangat terharu atas dukungan yang diberikan kepada saya sore ini," ujar Prabowo di awal pidatonya.

Prabowo mengaku terharu lantaran melihat dukungan yang diberikan kepada dirinya begitu tulus. Dengan demikian, ia berharap akan mampu mengemban amanah jika kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

"Saya merasakan dukungan yang begitu ikhlas kepada saya. Saya merasakan harapan yang begitu besar kepada diri saya," ucap Prabowo.

"Dan saya hanya bisa memohon kepada Allah SWT, untuk memberikan kepada saya kekuatan lahir dan batin, agar saya tidak mengecewakan harapan saudara-saudara kepada saya," kata dia.

Baca juga: Ziarah, Prabowo Bersujud dan Cium Makam Bung Karno

Di hadapan ribuan santri, pengurus ponpes, serta para kader Partai Gerindra yang memadati lapangan Ponpes Sunan Drajat, Prabowo memang diberikan kesempatan untuk memberi sambutan dalam acara peringatan haul Mbah Banjar, Mbah Mayang Madu, dan juga Kanjeng Sunan Drajat tersebut.

"Saya merasa dukungan yang ikhlas, yang tanpa pamrih dari KH (Abdul) Ghofur dan keluarga besarnya. Saya merasa, bahwa dukungan yang ikhlas tersebut, harapan yang besar tersebut, mencerminkan harapan daripada rakyat banyak di seluruh Negara ini," tutur Prabowo.

Menurut Prabowo, rakyat Indonesia saat ini masih menginginkan dan membutuhkan keadilan serta penghidupan yang layak. Prabowo menilai bahwa selama ini hal itu belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

“Saya merasa rakyat kita membutuhkan keadilan. Saya merasa rakyat kita menghendaki kesempatan yang baik untuk hidup layak. Saya merasakan keadaan di mana rakyat sudah capek dan jera, sebab banyak kekayaan negara kita diambil untuk dibawa ke negara lain," kata Prabowo.

"Saya merasakan bahwa setiap warga Negara Indonesia berhak untuk memiliki masa depan yang layak, bukan masa depan yang mewah. Anak-anak kita nggak berharap terlalu banyak, yang diharapkan adalah hak untuk menghadapi masa depan dengan baik," ucap dia.