Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Siswa Kelas 5 SD Ciptakan Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas

Kompas.com - 05/05/2018, 14:18 WIB
Hamzah Arfah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Kejadian ledakan tabung gas elpiji terus saja terulang. Tidak hanya mengakibatkan rumah dan barang berharga terbakar, namun juga tak jarang membuat luka orang yang kebetulan sedang berada di sekitar area kejadian.

Rupanya kejadian tersebut menginspirasi dua siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 2 GKB, Gresik, yakni, Zevana Hamdan Zahuri Kisna dan Berliana Abidatillah Mumtazah, yang sama-sama masih duduk di bangku kelas lima, untuk menciptakan sebuah alat bantu.

Mereka berdua menciptakan alat peraga bernama BIAS (Botol Informasi Ambang Suhu Ruangan).

Baca juga: Ini Tips Amankan Tabung Gas Elpiji Sebelum dan Setelah Mudik

 

Alat ini dianggap mampu mendeteksi panas berlebihan yang ada dalam sebuah ruangan sehingga dapat mencegah resiko terjadinya kebakaran.

“Alasan yang mengilhami kami berdua menciptakan BIAS ini, karena kami sempat melihat ada salah satu dari orang tua siswa di sekolah ini yang terkena ledakan tabung elpiji,” tutur Hamdan, sapaan Zevana Hamdan Zahuri Kisna, Sabtu (5/5/2018).

Saat itu, Hamdan dan Berliana merasa prihatin melihat salah satu wali murid saat mengantar anaknya bersekolah dengan kondisi mengalami bekas luka bakar.

Baca juga: Ribuan Korek Palsu Berisi Gas Elpiji Diamankan

 

Ternyata, orang tua murid tersebut mengalami luka bakar itu akibat dari ledakan tabung elpiji 3 kilogram.

“Jadi kami kemudian menciptakan alat ini, dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dalam praktek penggunaan BIAS, Hamdan maupun Berliana menggunakan tiga botol kaca yang sudah berisi air yang lantas saling dihubungkan dengan selang.

Botol air yang berada di tengah khusus diberikan warna merah dan tersambung dengan bel.

“Saat ada peningkatan panas di suatu ruangan, maka air yang ada di dalam botol akan memuai. Coba dibayangkan seperti orang masak air, semakin suhunya panas kan mendidih. Dengan air yang memuai itu, akan masuk pada botol warna merah yang sudah terdapat kabel positif dan negatif, dan kabel itu tersambung dengan bel,” kata Berliana.

Baca juga: Tukar Tabung Gas Elpiji 3 Kg menjadi 5,5 Kg Kini Gratis

Begitu bel dari BIAS berbunyi, maka dapat dijadikan pedoman bagi orang yang ada di sekitar ruangan, apabila terjadi kebocoran tabung gas.

Sehingga, mereka dapat lebih waspada, dengan harapan tidak sampai menjadi korban dari ledakan tabung gas elpiji.

Atas penemuan tersebut, BIAS juga sempat ditetapkan menjadi yang terbaik dalam lomba karya cipta dan penelitian ilmiah kategori IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik pada bulan April 2018 kemarin.

Kompas TV Dari penuturan saksi mata, diduga tabung gas bocor karena sebelum kejadaian sempat tercium bau gas menyengat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com