SURABAYA, KOMPAS.com - KE, kepala SMPN 54 Surabaya, yang diduga otak pembobolan soal ujian nasional berbasis komputer atau UNBK SMP di Surabaya, disebut polisi sudah melarikan diri. Polisi gagal menghadirkan kepala SMP perempuan tersebut untuk diperiksa.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengaku sudah menerjunkan anak buahnya untuk mencari keberadaan KE di sekolah maupun di lembaga bimbingan belajar milik KE. Namun hasilnya nihil.
"Beberapa nomor ponsel juga tidak bisa dihubungi," kata Sudamiran.
Orang-orang dekat KE, kata dia, juga sudah dihubungi, namun mereka mengaku tidak mengetahui keberadaan KE.
"Suami KE juga kami panggil, namun juga tidak datang. Kami akan terus memburu dan menghadirkan KE sebagai saksi utama kasus ini," jelasnya.
Polisi menduga KE adalah aktor utama pembobolan soal UNBK yang disimpan di 5 komputer di sekolah yang dia pimpin. Menurut pengakuan 2 pelaku yang sudah berstatus tersangka, yakni IM dan TH, keduanya mendapatkan perintah dari KE dengan janji gajinya akan dinaikkan.
Baca juga : Pelaku Pembobolan Soal UNBK SMP di Surabaya Mengaku Diperintah Kepala Sekolah
IM adalah pegawai teknisi dan TH, staf tata usaha SMPN 54. Keduanya adalah pegawai honorer SMPN 54 Surabaya.
Tiga hari menjelang UNBK tingkat SMP, keduanya membobol soal UNBK dari komputer yang berada di laboratorium SMPN 54 Surabaya dengan teknik tertentu.
Soal yang dicuri lalu difoto dan dikirim ke lembaga bimbingan belajar milik KE yang juga kepala SMPN 54 Surabaya.