Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Tawarkan 2 Solusi Atasi Masalah di Sungai Citarum

Kompas.com - 03/05/2018, 19:30 WIB
Farid Assifa

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menawarkan dua solusi untuk mengatasi masalah di Sungai Citarum.

Pertama adalah sampah di Sungai Citarum dapat dibersihkan melalui sistem pemberdayaan lingkungan.

Dedi mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat membentuk tim khusus yang terdiri dari petugas perlindungan masyarakat (linmas) desa dan petugas kebersihan.

Masing-masing dari mereka diberi tanggung jawab untuk membersihkan sungai per sekian kilometer. Mereka diberi fasilitas pos khusus atau bahkan rumah dinas.

Lalu, di pinggir Sungai Citarum dilakukan penghijauan. Jenis pohon yang ditanam pun harus memiliki kriteria tertentu, yakni berakar keras dan berbatang keras agar mampu menahan pergerakan tanah.

“Kalau sudah tumbuh tidak boleh ditebang. Apalagi dijadikan bahan bangunan, bahaya itu,” ujar Dedi melalui keterangan tertulis, Kamis (3/5/2018).

Baca juga : Atasi Pencemaran Sungai Citarum, Pengolahan Limbah Pabrik Disarankan Gunakan Bakteri

Dedi mengatakan, ide itu disampaikan saat ia mengunjungi rumah warga yang berada di sekitar Sungai Citarum di Desa Dayeuh Kolot, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Kamis.

Solusi kedua, lanjut Dedi, adalah membuat desain perkampungan khusus untuk daerah bantaran sungai. Rumah di kawasan itu harus dibangun dengan arsitektur "julang ngapak", yakni rumah panggung dengan ketinggian memadai dari atas tanah.

Jenis rumah seperti ini, menurut Dedi Mulyadi memiliki nilai manfaat strategis. Selain tahan gempa, juga tidak akan terkena dampak kerusakan saat banjir melanda.

Baca juga : Pangdam Siliwangi: Lestarikan Sungai Citarum seperti Beranda Rumah Kita

Desain arsitektur berkarakter ‘julang ngapak’ juga telah sukses bertahan selama ratusan tahun di Kampung Naga, Tasikmalaya dan Kampung Kanekes, Banten.

“Rumahnya harus ditinggikan dan terletak agak jauh dari bantaran sungai. Arsitekturnya julang ngapak, rumah panggung dan pakai ijuk. Kalau banjir datang, tidak akan sampai merendam rumah,” katanya.

Kompas TV Visi Duo DM adalah mewujudkan Jawa Barat yang adil, sejahtera, dan berkarakter. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com