Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketelatenan Sulis Memburu Berkah dari Limbah Karung Goni Bekas

Kompas.com - 03/05/2018, 15:56 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Karung berbahan goni saat ini cukup mudah didapatkan di pasar dengan jumlah melimpah. Biasanya karung-karung itu dipakai untuk wadah hasill bumi seperti kacang atau kopi. Menariknya, limbah karung goni itu masih bisa dimanfaatkan sebagai benda layak pakai hingga bernilai ekonomis dan berkelas seni.

Adalah Atin Soelistyono, salah satu perajin yang mengambil peran pada pemanfaatan karung goni bekas menjadi suatu produk baru. Oleh warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur karung goni berubah menjadi produk yang berdaya guna.

Dari bahan karung goni bekas ini, dia mampu menghasilkan karya mulai dari tas pinggang, tempat korek, tempat bolpoin, lapisan pot bunga, tempat surat, tempat tisu, serta aneka hiasan dinding.

Selain itu dari benang goni yang dipilin itu dia juga menghasilkan beragam miniatur apik yang semuanya memanfaatkan bahan karung goni bekas. Miniatur petani memikul keranjang adalah salah satunya.

Baca juga : Kisah Ershad, Mengolah Limbah Elektronik Jadi Perhiasan untuk Ekspor

Pemuda dengan nama panggilan Sulis ini menuturkan, mulai menekuni secara profesional bidang ini sejak 2 tahun yang lalu. Selama itu pula dia mulai akif mengikuti kegiatan-kegiatan pameran produk unggulan.

"Kalau dulu, sekitar 7 tahunan yang lalu cuman main-main aja. ," ujar Atin yang tinggal di Jalan Rinjani Pare ini, Kamis (3/5/2018).

Pemuda usia 38 tahun dan masih lajang ini mengaku kemampuannya didapat di luar jalur pendidikan khsusus. Bahkan bertolak belakang dengan latar belakang pendidikan formalnya yang jurusan otomotif di sebuah sekolah menengah kejuruan.

Dia menekuni pembelajarannya secara otodidak. Semua dipelajarinya sendiri dengan melihat dan mengamati karya-karya yang telah lebih dahulu ada. Dari situ dia kemudian mengembangkannya sesuai angan-angannya.

Aneka tas berbahan karung goni bekas buatan Atin Soelistyono warga Jalan Rinjani Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim Aneka tas berbahan karung goni bekas buatan Atin Soelistyono warga Jalan Rinjani Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Bahan Karung Goni

Karung goni sebagai bahan dasar karyanya, berasal dari bekas karung wadah kopi, kacang, atau komoditas lainnya. Limbah karung itu didapatnya dengan membeli di pengepul. Setiap karung dibeli dengan harga antara Rp 5.000 sampai Rp 15.000. Mahal murahnya tergantung dari kondisi dan kualitasnya.

Seusai dari pasar, bahan itu kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan kotorannya. Usai cuci kemudian dijemur. Proses ini masih cukup manual sehingga menggantungkan pada sinar matahari.

Setelah dirasa kering benar, karung goni itu lalu di potong-potong sesuai kebutuhan. Untuk tas ukuran 25 cm X 20 cm setidaknya sekarungnya bisa dibuat 4 buah tas. Sedangkan untuk tas berukuran kecil, bisa berlipat jumlahnya.

Baca juga : Nindya, Meraup Untung dengan Mengolah Limbah Bandeng

Begitu pula pada sisi penjahitan. Dia melakukannya secara manual alias dengan jahit tangan. Salah satu cara agar jahitannya itu bisa rajin, terutama pada masing-masing sisi karung, oleh dia dilem terlebih dahulu. Dia memilih jahitan tangan karena menganggap menjahit menggunakan mesin cukup rumit dan hasilnya juga kurang maksimal.

Untuk tas ukuran besar tersebut, waktu pengerjaannya bisa memakan waktu hingga 3 hari. Lama tidaknya pengerjaan juga bergantung pada kerumitan ornamen yang menyertainya.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com