Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Tumor Lutut, Nesya yang Periang Terpaksa Ujian Nasional di Rumah

Kompas.com - 03/05/2018, 13:11 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Air mata meleleh di pipi Neneng Nurlela (40), warga Pangkalbalam, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Ibu ini tak kuasa menahan kesedihan saat melihat putri sulungnya harus mengikuti Ujian Nasional Sekolah Dasar (SD) di rumah.

Nesya Erwindi (11) sang buah hati, harus mengikui ujian di rumah karena mengidap tumor di lututnya. Rambut anaknya yang dulu hitam berkilau kini berubah pirang dan banyak yang rontok.

“Sakitnya di bagian lutut. Gejalanya muncul sekitar lima bulan lalu. Kini Ia tidak lagi leluasa untuk bergerak,” kata Neneng sembari mengelap air mata, Kamis (3/5/2018).

Berbekal sebuah meja kayu, Nesya duduk bersila. Ia tampak serius mengerjakan satu per satu soal ujian hari pertama, Bahasa Indonesia. Cuaca yang semula terik berubah mendung saat guru pendamping menyatakan ujian dimulai.

Baca juga : Kisah Perjuangan 13 Siswa SMA di Gorontalo Ikuti Ujian Nasional

Neneng mengungkapkan, sulung dari dua bersaudara itu sebelumnya mengeluhkan sakit di bagian kaki. Setelah dilakukan pemeriksaan, anaknya diduga menderita tumor. Serangkaian pengobatan pun harus dilakukan di beberapa daerah.

Akibat sel-sel tumor yang hinggap ditubuhnya, membuat fisik Nesya menjadi lemah. Untuk bepergian Ia harus menggunakan kursi roda. Keseharian Nesya pun langsung berubah drastis.

Dari seorang gadis yang periang dan aktif dalam kegiatan sekolah, kini Nesya hanya bisa melakukan gerakan yang terbatas. Beberapa buku bacaan menjadi pilihan untuk menemani kesehariannya di rumah.

“Dulunya Nesya termasuk anak berprestasi. Pernah juara kelas, dan paling jauh masuk lima besar,” ungkap sang ibu.

Kehidupan ekonomi yang pas-pasan kini terasa semakin berat saat melihat sang buah hati yang kehilangan kegembiraannya. “Mudah-mudahan diberi kesembuhan oleh Allah,” harap Neneng.

Rumah Nesya Erwindi yang sederhana di daerah Pangkalbalam Pangkal Pinang.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Rumah Nesya Erwindi yang sederhana di daerah Pangkalbalam Pangkal Pinang.
Sejumlah guru mendatangi rumah Nesya yang sederhana. Meskipun dalam kondisi sakit, Nesya tetap mengikuti ujian dengan durasi waktu yang sama dengan siswa lainnya.

Guru SD Negeri 14 Pangkal Pinang, Dewi, mengaku terharu dengan semangat yang diperlihatkan Nesya selama mengikuti ujian.

“Anak ini dulu aktif dalam kegiatan sekolah. Bahkan pernah juara dalam tim marching band. Ini memang tidak pernah kita sangka,” ujar Dewi.

Kini seluruh aktivitas yang biasanya dilakoni putri dari seorang buruh bangunan tersebut tinggal kenangan.

Perawatan berkelanjutan serta bantuan dermawan sangat diharapkan agar Nesya Erwindi kembali menjalani kehidupannya secara normal.

Kompas TV Hari ini (3/5) hingga 5 Mei 2018 akan digelar ujian nasional tingkat Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan sederajat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com