Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kawasan Ini, Warga Sepakat Tidak Merokok di Dalam Rumah (1)

Kompas.com - 03/05/2018, 08:47 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - "Kesepakatan warga RT 04 RW IV Kelurahan Kampung Dalem Tidak Merokok di Dalam Rumah", demikian bunyi tulisan di spanduk di salah satu tembok di sebuah gang di kawasan itu.

Kalimat itu tertulis besar-besar. Di bawahnya, sejumlah tanda tangan sudah tertera untuk mengaminkan tulisan di atasnya.

Tak jauh dari situ, spanduk lainnya terpasang di atas jalan. Warnanya merah mencolok dengan tulisan putih yang juga besar-besar.

"Kawasan bebas asap rokok di dalam rumah" demikian bunyinya.

Tidak hanya spanduk, hampir setiap rumah warga di lingkungan itu juga tertempel stiker dengan tulisan yang hampir sama, yaitu "kawasan tanpa asap rokok di dalam rumah" lengkap dengan simbol rokok yang disilang.

Baca juga : Selamat Jalan, Pak, Mak, Tenanglah di Surga, Doakan Aku Akan Ujian...

Ya, warga di RW IV di Kampung Dalem, Kecamatan Kediri Kota, Kediri, Jawa Timur, ini sudah menetapkan hati. Mereka sepakat untuk tidak merokok di dalam rumah.

Komitmen itu lahir dari kesepakatan warga sesama penghuni kawasan itu sendiri. RW IV di Kampung Dalem, terdiri dari empat Rukun Tetangga. Ada sekitar 190 kepala keluarga yang bermukim di tempat itu.

Seluruh warga sepakat untuk ikut serta dalam kampanye tentang bahaya rokok yang berbasis pada kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.

Bahaya rokok

Kepala RW IV Maskur mengungkapkan, gerakan itu baru diterapkan. Namun, warga terus antusias menggelorakannya. Para pengurus RW juga terus memberikan dorongan agar semakin banyak warga yang mendukungnya.

"Baru tiga bulanan ini kami lakukan," ujar Maskur saat ditemui, Rabu (25/4/2018).

Kampanye itu juga terus diterapkan dengan memanfaatkan semua momentum di RW tersebut. Misalnya, setiap kali ada pertemuan formal di lingkungan RW, lanjut Maskur, para pengurus senantiasa mengajak warga untuk mendukung gerakan itu.

Maskur mengatakan, mereka terus berupaya meyakinkan warga bahwa yang mereka sepakati memiliki manfaat besar yang bisa dinikmati warga untuk masa jangka panjangnya.

Baca juga : Tangis Histeris Ibu Wakapolres Labuhan Batu, Andi, Mamak Ini, Anakku...

Menurut Maskur, rokok membawa efek buruk. Pada bungkus rokok, saja, lanjut dia, terpampang aturan larangan penjualan untuk anak-anak maupun gambar seram yang diakibatkan oleh rokok.

Tak hanya bagi perokoknya, asap rokok yang mengepul di rumah, menurut Maskur, juga berdampak buruk kepada seluruh penghuni rumah. Apalagi, tidak semua rumah mempunyai ventilasi yang bagus.

"Lah padahal dalam satu rumah. Biasanya perokoknya cuma satu orang sedangkan yang tidak merokok lebih banyak. Semua kena efeknya," ujarnya.

Apalagi, lanjut Maskur, ada balita dan anak-anak, di dalam rumah. Kelompok ini rentan terserang penyakit.

"Bayi juga butuh udara segar, hanya dia belum bisa ngomong saja. Orang sekitarnya yang harusnya peduli," ujarnya.

Oleh sebab itulah, mereka berani mewujudkan gerakan ini di lingkungannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com