Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bripka Riyanto Pukul Seorang Wanita hingga Pingsan di Panggung

Kompas.com - 03/05/2018, 07:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com — Bripka Riyanto meminta maaf sebesar-besarnya atas tindakan pemukulan terhadap keponakannya, Sulastri (30), yang videonya viral di media sosial.

Riyanto mengaku terbawa emosi karena malu dengan perilaku keponakannya itu. Sudah habis kesabarannya hingga akhirnya melayangkan satu pukulan tangan ke pipi kiri Sulastri.

"Saya minta maaf sebesar-besarnya. Saya khilaf dan emosi melihat kelakuan keponakan saya. Dia mabuk pakai baju tidur kemudian naik panggung dan hendak telanjang. Saya malu. Dibilangin malah membantah hingga akhirnya saya pukul," tutur Riyanto, Selasa (2/5/2018).

Sementara itu, Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan, meski kasus pemukulan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, Riyanto tetap dikenai sanksi sesuai dengan perbuatannya. 

"Riyanto akan dikenai sanksi disiplin karena apa pun itu memukul tidak dibenarkan, apalagi menggunakan seragam. Polisi itu melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Jadi tidak sesuai dengan visi, misi, dan tugas pokok kepolisian. Adapun Sulastri sudah ditangani oleh Forkomicam Bogorejo dan keluarganya untuk pengobatan kejiwaaan karena membahayakan," pungkas Saptono.

Baca juga: Viral Video Wanita Dipukul Polisi hingga Pingsan, Pelaku dan Korban Masih Bersaudara 

Sering mabuk-mabukan

Sulastri (30), korban penamparan pamannya, Bripka Riyanto, di Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dikenal memiliki kebiasaan buruk oleh keluarganya. 

Bahkan, keluarganya sudah jengah dengan sikap Sulastri karena akhir-akhir ini sering mabuk-mabukan minuman keras hingga ujung-ujungnya berbuat onar mengamuk di lingkungan keluarga dan warga. Ibunya, Rakiyah, juga tak luput dari amukan putrinya itu

 

"Sulastri mengalami gangguan jiwa. Terkadang kumat. Sering mabuk miras juga. Sebelumnya sih tidak, dan baik-baik saja. Belakangan ibu saya sering dianiaya, bahkan kemarin dipukul dengan batu bata. Mengancam mau bakar rumah dan membunuh ibu saya. Kepada orang-orang juga mengancam. Bahkah sempat ngomong mau jual anak dan bunuh anaknya," kata kakak pertama Sulastri, Munari saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Blora, Jateng, Rabu (2/5/2018).

Pihak keluarga yang sudah tidak sanggup mengatasi Sulastri, selanjutnya memercayakan pengawasan sepenuhnya kepada Bripka Riyanto, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogorejo. Riyanto tak lain adalah paman Sulastri.

Apapun itu kemungkinan terburuk menimpa Sulastri akibat ulahnya, pihak keluarga pun sudah pasrah dan legawa.

"Kemarin Sulastri mabuk-mabukan bikin ricuh di bawah panggung dangdut. Marah-marahin orang nggak jelas dan tiba-tiba naik ke atas panggung. Saat itu Sulastri pengin nyanyi, apalagi dia itu dulunya pemandu karaoke," sambung kakak kedua Sulastri, Maryati.

Baca juga : Viral Video Wanita Dipukul Polisi hingga Pingsan, Pelaku dan Korban Masih Bersaudara

Maryati mengatakan, pihak keluarga kemudian meminta Bripka Riyanto untuk mengatasi Sulastri. Bahkan, pihak keluarga tak akan mempersoalkan jika Sulastri dipukul Bripka Riyanto.

"Dipukul juga nggak apa-apa biar kapok. Kami takut dan tak sanggup menghadapi Sulastri. Dibilangin juga tidak bisa," sambung Maryati.

Kompas TV Manajemen SPBU telah mengetahui identitas perempuan pelaku penamparan yang berinisial N-N.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com