Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Orang Terseret Ombak Pantai Selatan Yogyakarta

Kompas.com - 01/05/2018, 15:34 WIB
Markus Yuwono,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima orang wisatawan asal Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tergulung ombak di Pantai Ngandong, Tepus, Gunungkidul. Empat orang berhasil diselamatkan, sementara seorang meninggal dunia karena sudah tenggelam sekitar 20 menit. Selasa (1/5/2018)

Sekreteris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, lima orang wisatawan yangterseret ombak tersebut adalah Rayhana Aulia Ramadhani (17), Maulana Ahmad Adi Triadi (17), Muh. Ilham Khusnul (17), Muh Syarif Hidayat (17), dan Muh Qoyim Autad (17).

Mereka datang bersama puluhan pelajar lainnya dari sekolah swasta dari Moyudan, Minggir, Sleman, sekitar pukul 12.30 WIB.

Sesampainya di Pantai Ngandong mereka bermain air laut. Dengan kondisi ombak cukup besar, petugas SAR sempat memberikan himbauan untuk berhati-hati,namun mereka tidak begitu menghiraukan.

"Saat ada gelombang laut arus keselatan kelimanya terseret ombak, dan terbawa ke selatan,"kata Suris saat dihubungi Selasa.

Dia mengatakan, tim SAR yang mengetahui korban terseret langsung melakukan evakuasi korban, empat orang berhasil diselamatkan, sementara Muh Qoyim Autad sudah terseret ke tengah laut.

"Korban atas Nama Muh Qoyim tenggelam dan dapat terevakuasi 20 menit dalam keadaan meninggal,"sebut dia.

Saat ini korban sudah di bawa ke RSUD Wonosari untuk divisum sambil menunggu pihak keluarga. Sementara empat orang temannya yang juga sempat terseret, kondisinya sudah membaik meski masih shock.

Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Marjono mengatakan ketinggian gelombang saat ini mencapai 2-2,5 meter. Gelombang sering berubah. Pihaknya sudah sering mengingatkan kepada wisatawan untuk mematuhi rambu dan himbauan petugas. Namun seringkali mereka nekat untuk bermain air terlalu ketengah.

"Petugas sering mengingatkan agar wisatawan tidak terlalu ke tengah, tetapi tetap nekat. Sering kali kejadian seperti itu,"pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com