Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati May Day, Buruh di Ungaran Berziarah ke Makam Marsinah

Kompas.com - 30/04/2018, 14:52 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 50 buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan (FSP Farkes) Reformasi dan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kabupaten Semarang akan berziarah ke makam Marsinah.

Marsinah merupakan aktivis buruh. Ia dimakamkan di Nganjuk, Jawa Timur. Ziarah ini merupakan rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh 1 Mei. 

Ketua DPC FSP Farkes Reformasi Kabupaten Semarang Irfai mengatakan, rombongan buruh yang akan berziarah ke makam Marsinah, berangkat Senin (30/4/2018) malam.

Tujuan ziarah, untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan Marsinah dalam membela kepentingan kaum buruh.

(Baca juga : Buruh di Tangerang Tuntut Dua Hal Ini pada May Day Besok )

"Ziarah ke makam pahlawan buruh almarhumah ibu Marsinah ini adalah salah satu bentuk takzim (salam hormat dan sopan) dan penghargaan terhadap pahlawan buruh. Karena menurut kami May Day itu bukan perayaan tapi perjuangan," tutur Irfai.

Ia mengungkapkan, jumlah buruh yang ikut dalam ziarah ini jauh lebih kecil dibanding jumlah anggota FSP Farkes Reformasi di Kabupaten Semarang yang mencapai 3.000 buruh dan KSPN sebanyak 8.000 buruh.

Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa tingkat kesejahteraan buruh masih jauh dari kata sejahtera.

Ia mengakui, jika biaya keberangkatan 50 buruh untuk berziarah ke makam Marsinah di Nganjuk ini merupakan patungan dari buruh yang tergabung dalam kedua serikat pekerja tersebut.

Sebab, UMK Kabupaten Semarang sebesar Rp 1.9 juta, masih di bawah kata layak untuk memenuhi kebutuhan hidup buruh.

"50 buruh yang berangkat disubsidi oleh teman-teman yang tidak berangkat," ungkapnya.

(Baca juga : May Day, 150.000 Buruh Demo di Istana Tuntut Harga Beras Turun hingga Pencabutan Perpres TKA )

FSP Farkes Reformasi dan KSPN, lanjutnya, sengaja tidak mengikuti kegiatan May Day di Alun-alun Bung Karno, Selasa (1/5/2018) yang diselenggarakan oleh Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKST).

"Jika ada anggota kami yang ikut kegiatan jalan sehat besok, itu atas nama pribadi, bukan atas nama serikat," jelasnya.

Menurut Irfai, peringatan May Day seharusnya diisi dengan aksi-aksi yang produktif. Sebab menurutnya, nasib buruh saat ini masih di bawah sejahtera.

"Filosofi May Day adalah perjuangan, bukan perayaan. (Seharusnya) ada klausul-klausul yang sifatnya memperjuangaan nasib buruh," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com