Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Budi Brahmantyo, Dosen ITB yang Meninggal dalam Kecelakaan di Tol Padaleunyi

Kompas.com - 29/04/2018, 07:22 WIB
Dendi Ramdhani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Institut Teknologi Bandung (ITB) kehilangan salah satu pengajar terbaiknya.

Budi Brahmantyo, dosen Fakultas Ilmu Teknologi dan Kebumian, meninggal  pada Sabtu (28/4/2018).

Budi menjadi korban meninggal dalam insiden kecelakaan bus  pada pukul 11.15 WIB di Tol Padaleunyi Kilometer 145 saat dalam perjalanan menuju Gunung Papandayan bersama rekan angkatan '82 ITB.

Budi lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 Desember 1962. Ia merupakan dosen dengan kelompok keahlian geologi terapan, khususnya di geologi lingkungan, karst, dan geowisata.

Budi menyelesaikan tingkat S-1 di Teknik Geologi ITB pada tahun 1988. Budi kemudian melanjutkan studi master di Universitas Niigata, Jepang,  tahun 1998.

Baca juga: Bus Tabrak Tronton di KM 145 Tol Padaleunyi, Dosen ITB Tewas

Pada tahun 2006, Budi mendapat gelar doktor dari ITB.

Selain akademisi, Budi juga menjadi koordinator Kelompok Riset Cekungan Bandung.

Budi juga aktif sebagai aktivis geotrek dan menulis berbagai buku. Beberapa karya terbaiknya yakni Geologi Cekungan Bandung (2005), Wisata Bumi Cekungan Bandung (2009), dan Geowisata Bali Nusa Tenggara (2014).

Bersama sejumlah peneliti dari Balai Arkeologi, Budi merupakan penemu fosil manusia prasejarah di Goa Pawon, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat,  tahun 1999.

Atas penemuan itu, pemerintah akhirnya menjadikan Goa Pawon sebagai daerah dilindungi. Bersama Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), Budi juga mengawal agar Goa Pawon tidak dirusak.

Baca juga: Alasan Ponsel Mati, Pemilik Bus Maut Tanjakan Emen Lepas dari Jeratan Hukum

Kompas TV Tim SAR dan BPBD berhasil menemukan jenazah Wakapolres Labuhanbatu Kompol Adi Chandra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com