SUKABUMI, KOMPAS.com - Pasar tradisional menjadi salah satu ujung tombak perekonomian masyarakat. Namun pengembangan atau pembangunannya harus mempertimbangkan jumlah penduduk di daerah setempat.
"Harus diperhitungkan dulu jumlah penduduknya. Jangan sampai pasar dibangun dengan kios dan pedagang yang banyak, ternyata jumlah penduduknya kurang, jadi sepi nanti pasarnya," ujar Demiz di hadapan para pedagang Pasar Sukaraja, Sukabumi, Jumat (27/4/2018).
Demiz menambahkan, kalaupun harus ada pembangunan pasar, lebih baik sifatnya renovasi atau merevitalisasi pasar yang ada.
"Revitalisasi dari pasar yang sudah ada, saya kira itu jauh lebih efektif. Revitalisasi itu bisa berupa renovasi bangunan fisik, penataan kios, alur jalan pembeli, kebersihan, dan fasilitas tambahan lainnya jika diperlukan,” tuturnya.
(Baca juga : Elektabilitas Tertinggi Survei LSI, Deddy Mizwar: Rezeki Anak Saleh )
Selain itu, yang paling penting saat ini, mengubah citra pasar tradisional yang selalu kotor.
“Saat ini kan potret umum dari pasar tradisional kita adalah kumuh, kotor, berdesakan. Nah itu harus diubah," ungkapnya.