YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang dosen Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta, pingsan saat angin puting beliung melanda. Ia pingsan karena kaget.
Angin puting beliung melanda Banciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Selain menyebabkan atap rumah warga rusak, lima pohon di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) juga ambruk.
"Akibat angin puting beliung tadi, ada lima pohon yang tumbang. Bukan karena usianya tua, tapi tumbang karena terjangan angin," ujar Rektor STPMD Yogyakarta, Habib Muhsin (47), Selasa (24/4/2018).
Muhsin menuturkan, selain pohon tumbang, puting beliung menyebabkan beberapa bagian atap gedung rusak.
"Ada dua gedung yang mengalami rusak di bagian atap," urainya.
(Baca juga : Yogyakarta Dilanda Puting Beliung, Atap Rumah Beterbangan )
Selain itu, saat terjadi puting beliung, seorang dosen pingsan. Saat kejadian, dosen Ilmu Pemerintahan STPMD Yogyakarta sedang berada di dalam kelas.
"Iya ada satu dosen yang pingsan. Posisinya saat kejadian masih di dalam kelas," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dosen tersebut pingsan karena kaget dengan kejadian angin puting beliung.
"Karena kaget saja. Bukan karena akibat tertimpa pohon," tandasnya.
Seorang mahasiswi, Fransiska (17) menceritakan, saat kejadian para mahasiswa sedang berada di dalam kelas karena ada kuliah. Para mahasiswa sempat kaget dan panik karena angin sangat kencang dan beberapa pohon tumbang.
(Baca juga : Cerita Mira yang Selamatkan Bayi dan Anaknya dari Angin Puting Beliung )
"Tadi tidak ada yang berani keluar, anginnya kencang, pohon ada yang tumbang. Sempat panik juga, tadi keluar setelah angin tenang," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung terjadi pada Selasa (24/4/2018) sekitar pukul 14.00 WIB. Puting beliung melanda sekitar Banciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Akibatnya, atap beberapa rumah warga rusak dan beberapa pohon tumbang.