Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pemulung Lumpuh, Dedi Mulyadi Bilang Pemerintah Bisa Buat Mereka Bahagia

Kompas.com - 23/04/2018, 20:12 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu dengan Arifin (55), seorang pemulung yang berjalan merangkak karena kakinya lumpuh di Kampung Cidoyong, Desa/Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan pada Senin (23/4/2018).

Menurutnya, pertemuan itu memunculkan sebuah gagasan bahwa sebetulnya melalui pemerintah bisa membuat mereka bahagia.

"Saya tadi bertemu dengan Pak Arifin di Kuningan, perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Warga seperti Pak Arifin tak boleh dibiarkan dan harus ada intervensi dari pemerintah melalui beberapa subsidi yang kaya manfaat bagi mereka," jelas Dedi saat berada di kampung terpencil Kabupaten Kuningan, Senin siang.

Ditambahkan Dedi, perhatian pemerintah secara langsung itu adalah subsidi listrik, kebutuhan pakaian, kebutuhan mandi cuci dan beras premium untuk keseharian mereka. Keempat kebutuhan dasar itu harus terpenuhi langsung yang dialokasikan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

"Alokasi keempat itu mampu dipenuhi melalui pemerintah secara langsung. Cukup kok, mereka akan bahagia jika kebutuhan dasar mereka terpenuhi," tambah Dedi.

Baca juga : Dedi Mulyadi Sebut Pelestasrian Situ Akan Cegah Banjir di Jabar

Nantinya, setiap pemerintah desa dan kecamatan melalui RT/RW wajib mendata warga yang kondisinya seperti Pak Arifin.

Data tersebut langsung disetor dan akan dievaluasi ulang ke lapangan secara langsung. Selanjutnya, pemerintah nantinya akan menganggarkan untuk keempat kebutuhan dasar tersebut.

"Saya yakin, dengan intervensi secara langsung dan tepat sasaran pemerintah akan dirasakan sekali oleh mereka, peran dari pemerintah," katanya.

Arifin kesehariannya terpaksa harus berjalan dengan cara merangkak. Keterbatasan fisik yang dia alami sejak lahir menjadikan dirinya beraktivitas dengan cara tidak seperti orang kebanyakan.

Selama ini dirinya berprofesi sebagai pemulung. Dari hasil pekerjaannya itu, Arifin hanya mendapatkan uang sebesar Rp150.000 per tiga minggu.

“Cukup tidak cukup yang penting bisa buat makan Pak. Alhamdulillah, meskipun tidak bisa membeli makanan mewah, tapi masih bisa kenyang,” kata Arifin.

Baca juga : Dedi Mulyadi Sebut Festival Sunda Jazz Perlu Digelar untuk Lestarikan Terompet Sunda

Berdasarkan penuturan warga sekitar, Arifin memang memiliki sikap mulia. Di tengah segala kekurangan dan kegetiran hidupnya, dia tidak pernah meminta-minta. Bahkan, saat ada warga yang menawarkan bantuan atau memberikan uang, dia selalu menolak dengan halus.

“Warga di sini sering mau bantu, mungkin karena kasihan. Tapi, beliau selalu menolak dengan cara halus. Karakter Mang Arifin memang kuat, ingin terus mandiri,” kata Aceng (40), salah seorang warga.

Tanpa sengaja, Arifin yang tengah sibuk mengumpulkan barang rongsokan dari tempat sampah bertemu dengan Dedi Mulyadi. Dedi pun langsung mengajaknya untuk ke rumahnya yang berukuran sekitar 3x4 meter untuk mengetahui kondisi kesehariannya. Di rumah Arifin, Dedi pun bercengkrama dan sempat beristirahat di dalam kamarnya.

Kompas TV Visi Duo DM adalah mewujudkan Jawa Barat yang adil, sejahtera, dan berkarakter. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com