Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti UNBK, Siswa SMP di Gunung Kidul Seberangi Sungai dengan Perahu

Kompas.com - 23/04/2018, 12:39 WIB
Markus Yuwono,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah siswa tingkat SMP/MTS di Dusun Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, harus mempersiapkan diri lebih pagi dibandingkan siswa lainnya untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Sebab, mereka harus berangkat ke sekolah dengan menyeberangi Sungai Oya.

Terlebih lagi, beberapa hari terakhir wilayah Gunung Kidul hujan deras membuat debit air Sungai Oya meningkat dan arusnya cukup deras.

Akibat badai Cempaka pada akhir November 2017, jembatan gantung yang merupakan akses utama masyarakat itu terpaksa harus diganti dengan perahu yang ditarik seseorang untuk menyeberang sungai.

"Kalau pakai perahu menakutkan juga, kalau jatuh atau gimana. Ini cukup menghambat karena jembatan belum juga dibangun," kata Tria Rahma Utami, siswi kelas IX SMP N 3 Patuk, saat ditemui seusai menyeberang sungai, Senin (23/4/2018).

Jika harus memutar menggunakan kendaraan bermotor, para siswa terpaksa harus memutar hingga lebih dari 20 kilometer dengan melewati hutan Wanagama yang akses jalannya rusak.

"Bangun lebih pagi, mengantisipasi karena menyeberang dengan perahu lebih lama," ucap Tria.

Baca juga: Soal UNBK Cacat, Ribuan Siswa di Purbalingga Ujian Ulang hingga Malam

Siswi lainnya SMPN 3 Patuk, Anis Puspita, mengatakan, pihaknya berharap pemerintah segera melakukan perbaikan jembatan kembali.

"Semoga bisa segera diperbaiki," imbuhnya.

Kepala Sekolah SMPN 3 Patuk, Wiwik Sustiwi Riani, menambahkan, total ada sekitar 15 anak dari SMPN 3 Patuk yang setiap harinya harus menyeberangi sungai tersebut dengan perahu.

"Kami mengapresiasi siswa dari Jelok untuk menembuh pendidikan karena sudah hampir lima bulan setiap hari menyeberang menggunakan perahu," ujarnya.

Penanganan pemerintah

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Edy Basuki mengatakan, pihaknya menyerahkan perbaikan revisi proposal yang diajukan ke pusat, tetapi belum dapat memastikan kapan akan turun dananya.

"Sudah kami kirim revisi proposal perbaikan pasca-kerusakan badai Cempaka," tutur Edy.

Baca juga: Tingkatkan Konsentrasi Tempuh UNBK, Siswa di Gunung Kidul Diajak Berdoa dan Bermain

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul Edy Praptonoahun, pemerintah akan membangun tiga jembatan gantung agar masyarakat agar bisa kembali beraktivitas normal.

Adapun tiga jembatan yang dibangun yaitu di Jelok, Desa Beji, Patuk, jembatan yang dibangun sepanjang 84 meter; Wonolagi, Desa Ngleri, Playen, dibangun jembatan gantung sepanjang 84 meter; dan Mojorejo, Desa Katongan, Nglipar, jembatan yang dibangun sepanjang 60 meter.

Namun, pihaknya belum mengetahui anggaran yang diperlukan karena merupakan wewenang pusat.

"Nanti yang lain akan menyusul diperbaiki," tambahnya.

Kompas TV Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah memang meningkatkan tingkat kesulitan soal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com