SEMARANG, KOMPAS.com – Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku terpancing emosinya ketika debat perdana Pilkada Jawa Tengah di Hotel Patra, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/4/2018) malam.
Dia menyebut, saat awal penyampaian visi misi, pasangan nomor urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah langsung mengkritik keras progam-program kerjanya.
"Dari awal saya (sudah) diprovokasi, (dibilang) kartu tani gagal," kata Ganjar seusai debat di Jawa Tengah, Jumat malam.
Baca juga: Sudirman Said Kritik Ganjar soal Penurunan Angka Kemiskinan di Jateng
Menurut Ganjar, kartu tani bukanlah produk gagal.
Kartu tersebut adalah cara pemerintah mengatur subsidi. Dengan kartu tani, penyelewengan pupuk dapat ditekan.
"Itu politik subsidi dan itu sudah menjawab," ucapnya.
Baca juga: Debat Ganjar dan Sudirman Said tentang Kartu Tani
Menurut Ganjar, upayanya menurunkan kemiskinan belakangan ini berhasil dan menjadi tertinggi kedua di Pulau Jawa.
"Terakhir itu angka pengurangan kemiskinan itu paling tinggi se-Jawa," ujarnya.
Baca juga: Kepada Sudirman, Ganjar Minta Diajari Buka 5 Juta Lapangan Kerja dalam 5 Tahun
Sebelumnya, dalam penyampaian visi misi, Sudirman memilih langsung mengkritik kebijakan pasangan nomor urut 1, Ganjar-Taj Yasin.
Sebelum mengkritik, ia memberi pengantar bahwa tujuan bernegara adalah membangun kesejahteraan sosial.
"Masyarakat Jawa Tengah berkata, lima tahun terakhir kemiskinan masih tinggi, pengangguran banyak," kata Sudirman.
Baca juga: Ganjar Tepis Anggapan soal Keterlambatan Pengadaan E-KTP di Jateng
Di dalam pemaparan visi misinya, Sudirman mengatakan, kepemimpinan Ganjar selama 5 tahun terakhir dinilai gagal. Salah satunya soal kartu tani yang dinilai gagal menyejahterakan petani itu sendiri.