Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan "Asyik" Optimistis Bisa Menang Seperti Heryawan di Pilkada Jabar

Kompas.com - 21/04/2018, 08:21 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu diyakini bisa memenangi Pilkada Jabar meski hasil survei, elektabilitas pasangan ini sering tak memihak.

"Bagi kami, hasil survei itu hanya jadi cermin, bukan kenyataan karena banyak pasangan menang di survei, tapi tidak dilantik," ungkap Ketua Tim Pemenangan Asyik, Haru Shuandaru di Bandung, Jumat (20/4/2018).

Sejumlah hasil survei selalu menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) di posisi teratas. Handru memprediksi kuat hasil itu akan berbalik arah.

Pasangan Asyik bertekad menyalip pasangan Rindu dan DM4Jabar serta mengulang kisah sukses Ahmad Heryawan (Aher) di Pilkada Jawa Barat 2008 dan 2013.

Lebih lanjut Haru menambahkan, keyakinannya tersebut didasari oleh hasil survei internal yang menunjukkan elektabilitas Asyik yang terus menunjukkan tren positif mendekati jadwal pencoblosan pada 27 Juni 2018 mendatang.

Baca juga : Gerindra Yakin Elektabilitas Sudrajat-Syaikhu Meningkat Drastis Jelang Coblosan

Meski tak menyebutkan berapa angka pasti hasil survei internal tersebut, Haru menegaskan, sejak dideklarasikan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, pasangan nomor urut 3 itu terus menuai dukungan.

"Kami tidak akan menyia-nyiakan waktu yang tersisa ini. Semua kader, relawan akan bekerja keras menyosialisasikan Asyik," tuturnya.

Haru mengatakan, hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei bukanlah jaminan bahwa pasangan calon yang ditempatkan di posisi teratas sebagai pemenang.

Terlebih, kenyataan sejarah membuktikan bahwa dua kali Pilkada Jawa Barat pasangan pemenang survei akhirnya kalah saat hasil pencoblosan diumumkan.

"Seperti fenomena Kang Aher di Pilgub 2008 dan 2013 di mana Kang Aher bukan pemenang survei,” tuturnya.

Berbagai macam alasan, lanjut Haru, dapat menjadi faktor kekalahan suatu pasangan. Salah satu faktor yang menonjol, menurut dia, adalah kasus hukum yang menjerat pasangan calon maupun keluarganya.

Baca juga : Dengan Kartu Sahabat Gema Asyik, PKS Optimistis Gaet 2,4 Juta Suara untuk Sudrajat-Syaikhu

Menurut Haru, hal tersebut menyebabkan pasangan calon tertentu tak bisa melanjutkan pertarungannya di ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) dan ditinggalkan pendukungnya.

"Apa saja bisa terjadi, bisa saja jadi tersangka OTT (operasi tangkap tangan), bisa yang bersangkutan ataupun keluarganya. Banyak contoh kasus seperti itu," ucapnya.

Kompas TV Calon gubernur Jawa Barat Sudrajat melakukan dialog dengan para pengusaha di Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com